Kamis, Desember 11, 2025
Beranda blog

Festival Tari Kreasi Daerah Se-Kaltara 2025 Berakhir dengan Meriah, Bupati Janjikan Gelaran Lebih Besar Tahun Depan

1

KAYANTARA.COM, TANA TIDUNG – Gelaran Festival Tari Kreasi Daerah Pesisir dan Pedalaman Kalimantan Utara 2025 resmi berakhir pada Kamis malam (27/11/2025). ‎

‎Penutupan dipimpin langsung oleh Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali, di Ruang Terbuka Hijau (RTH) H. Joesoef Abdullah, Tideng Pale, dan berlangsung dalam suasana yang meriah.‎

‎Ratusan penonton dari berbagai daerah di Kaltara hadir memadati lokasi, mulai dari peserta, pelatih, pegiat seni, hingga tamu undangan. ‎

‎Kehadiran Charly van Houten sebagai bintang tamu membuat malam penutupan semakin semarak.‎ ‎Dalam acara tersebut, Bupati Ibrahim Ali menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta dan panitia yang telah menyukseskan festival yang digelar sejak 21 November itu.

‎ Ia menilai kegiatan seni budaya seperti ini memiliki peran besar dalam menjaga karakter dan identitas masyarakat Kalimantan Utara.‎ ‎“Festival ini bukan hanya tentang menampilkan tari kreasi, tetapi juga menjadi wadah memperkuat kebersamaan dan merawat budaya yang menjadi warisan daerah,” ujarnya.

‎Menurutnya, ragam pertunjukan yang dihadirkan para peserta menggambarkan kekayaan cerita, alam, dan tradisi masyarakat pesisir maupun pedalaman. Ia menilai kreativitas para seniman muda semakin berkembang dan tetap berpijak pada nilai-nilai kearifan lokal.‎

‎Meski tetap mempertimbangkan efisiensi anggaran, Pemerintah Kabupaten Tana Tidung berkomitmen menjaga keberlanjutan kegiatan seni dan budaya sebagai salah satu elemen penting dalam pembangunan daerah. Bupati menilai sektor budaya mampu memberi efek positif terhadap pariwisata dan ekonomi kreatif.

‎“Kebudayaan adalah kekuatan, dan dari sanalah kita membangun identitas daerah,” tegasnya.‎ ‎Di akhir sambutan, Ibrahim Ali memastikan bahwa festival ini akan kembali digelar pada tahun 2026. Ia menjanjikan penyelenggaraan yang lebih besar, termasuk peningkatan hadiah dan mendatangkan artis nasional lainnya.‎

‎Dengan penutupan tersebut, Tana Tidung kembali berhasil menyelenggarakan salah satu agenda budaya terbesar di Kalimantan Utara, memperlihatkan semangat kebersamaan dan kreativitas yang kuat di tengah masyarakat.(adi)

Charly van Houten Gemparkan Malam Penutupan Festival Tari Kreasi Daerah 2025

1
MERIAH: Charly Van Houten tampil memukau di malam penutupan Festival Tari Kreasi Daerah 2025 se-Kaltara di Tana Tidung.

KAYANTARA.COM, TANA TIDUNG – Penutupan Festival Tari Kreasi Daerah Pesisir dan Pedalaman se-Kalimantan Utara 2025 berlangsung meriah di Ruang Terbuka Hijau (RTH) H. Joesoef Abdullah, Tideng Pale, Kamis malam (27/11/2025).

Setelah Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali secara resmi menutup kegiatan, ribuan masyarakat langsung dihibur oleh penampilan spektakuler artis ibu kota Charly Van Houten.

Mantan vokalis Setia Band itu sukses mengajak masyarakat Tana Tidung bergoyang dan bernyanyi bersama. Charly membawakan deretan lagu-lagu hits seperti Isabella, Asmara, Biar Aku Jatuh Cinta, Cari Pacar Lagi, serta beberapa lagu populer lainnya. Suasana kian pecah ketika penonton antusias berjoget mengikuti irama.

Euforia penonton mencapai puncaknya saat pesta kembang api menghiasi langit Tideng Pale sebagai penutup rangkaian Festival Tari Kreasi 2025 yang tahun ini berlangsung meriah dan hangat.(adi)

Perusahaan ‎China Lirik Pelabuhan Bebatu Tana Tidung

1
‎Kepala Dishub Tana Tidung M. Arief Prasetiawan

KAYANTARA.COM, TANA TIDUNG — Rencana investasi perusahaan China State Construction (CSC) untuk pengembangan Pelabuhan Bebatu mulai menunjukkan progres.


Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tana Tidung (KTT), M. Arief Prasetiawan, mengatakan keseriusan perusahaan kontruksi tersebut ditunjukkan dengan adanya progres lanjutan berupa surat dari Pemprov Kaltara untuk Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali.

‎“Pemprov yang bersurat ke Bupati. Ini terkait tahap lanjutan, yaitu rencana pertemuan teknis pihak perusahaan dengan bupati. Jadwalnya yang masih kami tunggu,” jelas Arief.

‎Arief menegaskan, Bupati menyambut baik minat investasi tersebut, karena dinilai dapat menjadi solusi pembangunan daerah.
‎ Namun diharapkan tidak hanya pada pelabuhan tapi juga akses jalannya.

‎“Kalau memang serius, tidak hanya pelabuhan yang dibahas, tetapi juga akses jalannya. Ini nanti akan dibicarakan lebih teknis,” ujarnya.

‎Sambil menunggu tahapan pertemuan dengan investor, Pemkab KTT bersama BPKP tengah menyiapkan skema operasional minimalis untuk memanfaatkan sarana prasarana (sarpras) pelabuhan yang sudah ada.

‎“Besok saya bersama BPKP akan bertemu Kementerian Perhubungan membahas skema minimalis memanfaatkan sarpras yang ada sekarang. Jadi meskipun masih berupa dermaga, kami kaji apa saja yang dibutuhkan untuk mengoperasionalkan Pelabuhan Bebatu,” kata Arief.

‎Tahun ini, kegiatan Pemkab bersama BPKP melakukan justifikasi teknis mengingat pelabuhan sudah lama belum difungsikan.
‎Pemeriksaan terkait kondisi sarpras, atau uji ulang struktur dermaga, hingga perhitungan kebutuhan operasional.

‎“Target kami tahun depan pelabuhan sudah bisa beroperasi. Mau menggunakan skema minimalis atau melalui skema investor, mana yang paling memungkinkan. Yang penting bupati sepakat dan sangat mendukung untuk kemajuan KTT,” tambahnya.

‎Arief menjelaskan, ketertarikan CSC tak lepas dari kebutuhan logistik proyek kawasan energi yang sedang dibangun PT KHE, PLTA di Malinau, yang selama ini terkendala akses.

‎Pelabuhan Bebatu dinilai dapat menjadi solusi untuk memperlancar arus logistik yang selama ini melalui jalur terbatas dan tidak maksimal.Tidak hanya untuk Malinau tapi juga kabupaten sekitar.

‎“Perusahaan China ini berkaitan dengan PT KHE PLTA di Malinau. Mereka melihat Pelabuhan Bebatu bisa memfasilitasi arus logistik yang selama ini terbatas. Semoga ini menjadi solusi,” tutup Arief.

‎Di beberapa kesempatan Bupati Ibrahim Ali menyatakan konsen terhadap pembangunan pelabuhan Bebatu. Jika memungkinkan pengoperasian pelabuhannya segera dilakukan. .
‎”Kita berharap pelabuhan Bebatu sesegara mungkin bisa beroperasi sebagai upaya meningkatkan ekonomi Tana Tidung,” ujarnya.(adi)




Wagub Ingkong Ala Usulkan RS Tipe B Tanjung Selor ke DPR RI

1

KAYANTARA.COM, JAKARTA – Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Ingkong Ala, S.E., M.Si., menyambangi Kompleks DPR RI di Senayan, Kamis (27/11/2025), untuk mengajukan usulan pembangunan Rumah Sakit (RS) Tipe B di Tanjung Selor.

Wagub hadir bersama jajaran Pemprov Kaltara, termasuk Kepala Bappeda Litbang, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), serta Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra).

Rombongan diterima anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani, yang membidangi sektor kesehatan, ketenagakerjaan dan kependudukan serta jaminan sosial.

Ingkong Ala menjelaskan bahwa Kaltara saat ini hanya memiliki satu RS Tipe B yang berada di Kota Tarakan.

Kondisi itu menyebabkan tingginya beban pelayanan karena rumah sakit tersebut menjadi rujukan bagi lima kabupaten/kota, bahkan hingga ke wilayah Kalimantan Timur.

Ia menegaskan RS Tipe B tambahan di ibu kota provinsi diperlukan untuk mengurai kepadatan layanan.

“Dengan penambahan satu RS Tipe B di ibu kota provinsi, kita bisa mengurai kepadatan pasien yang saat ini terjadi,” kata Wagub Ingkong Ala.

Pemprov Kaltara telah menyiapkan lahan seluas 11 hektar di Tanjung Selor, termasuk rencana pembangunan layanan kesehatan jiwa di dalam kompleks tersebut.

Menanggapi usulan itu, Irma Suryani menyatakan dukungan, namun mengingatkan adanya keterbatasan anggaran fisik pada 2026.

“Untuk 2026 tidak ada DAK pembangunan fisik. Anggaran difokuskan pada pemenuhan alat kesehatan bagi rumah sakit yang sudah ada. Tapi bukan berarti tidak mungkin diakomodir melalui APBN Perubahan,” ujar politikus NasDem itu.

Irma meminta Pemprov Kaltara tetap optimistis. Ia menilai kebutuhan RS Tipe B di Tanjung Selor mendesak dan berpotensi diprioritaskan dalam APBN Perubahan 2026 atau APBN 2027.

“Usulan Wagub ini saya terima dan akan terus saya kawal kepada mitra kerja Komisi IX, dalam hal ini Kementerian Kesehatan,” tuturnya.

Di akhir pertemuan, Wagub Ingkong Ala menyampaikan harapan agar pemerintah pusat dapat merealisasikan pembangunan RS Tipe B demi peningkatan layanan kesehatan masyarakat Kaltara. (dkisp)

Polda Kaltara Musnahkan Sabu 4,5 Kg ke Dalam Parit

1

KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Sebanyak 4,5 kilogram lebih sabu hasil pengungkapan Ditresnarkoba Polda Kalimantan Utara dimusnahkan pada hari ini Rabu 26 November, Pemusnahan dilakukan setelah barang bukti itu diamankan dari seorang residivis narkoba yang diduga kuat menjadi kurir jaringan internasional.

Sabu tersebut dikemas dalam bungkus bertulisan China dan rencananya akan di bawa ke Samarinda lalu ke titik akhir pulau Sulawesi. Kendati rencananya tersangka residivis gagal, barang haram itu diketahui pihak kepolisian dan diamankan lalu BB dimusnahkan dengan cara dilarutkan lalu di buang ke dalam parit yang berada di Makopolda Kaltara.

Wakapolda Kaltara Brigjen Pol Andries Hermanto memimpin langsung proses pemusnahan. Ia menegaskan bahwa langkah ini merupakan wujud komitmen Polda Kaltara dalam memberantas peredaran narkotika.

“Pemusnahan bukan hanya prosedur hukum, tapi juga bentuk transparansi kami kepada publik,” ujarnya.

Barang bukti ini merupakan hasil pengungkapan kasus selama November dan telah mendapat penetapan pemusnahan dari Kejaksaan Negeri Bulungan.

Sebelum dimusnahkan, sabu sudah diuji dilaboratorium forensik cabang Surabaya dengan hasil positif metanfetamina, selain itu sebelum dimusnahkan kembali Dinas Kesehatan lakukan pengecekan ulang terhadap BB dan terbukti mengandung metamfetamina. Proses pemusnahan disaksikan tokoh masyarakat, mahasiswa, media, kejaksaan, dan instansi terkait.

“Tidak ada ruang bagi pelaku narkoba. Kami berharap dukungan masyarakat dan semua pihak untuk menjaga Kaltara dari ancaman narkoba,” tegas Wakapolda.

Sementara itu, Dirresnarkoba Polda Kaltara Kombespol Ronny Try Prasetyo membeberkan proses penangkapan pelaku. Tersangka awalnya terdeteksi di salah satu pulau di wilayah Bulungan setelah polisi menerima informasi dari masyarakat.

Saat akan ditangkap, tersangka kabur dan terjadi pengejaran hingga akhirnya ia berhasil diamankan di Kabupaten Berau.
Tersangka diketahui merupakan residivis narkoba di Nunukan dan berperan sebagai kurir.

Sabu yang dibawanya disebut berasal dari jaringan internasional dan direncanakan akan diteruskan menuju Samarinda, lalu ke Sulawesi. (*)

Wagub Dorong Pembentukan DOB, Wujudkan Pemerataan Pembangunan di Wilayah Perbatasan

1

KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di kawasan perbatasan merupakan salah satu instrumen strategis untuk mendekatkan pelayanan publik, mempercepat pembangunan infrastruktur, meningkatkan efektivitas tata kelola pemerintahan, serta membuka ruang percepatan kesejahteraan masyarakat perbatasan.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Utara (Kaltara), Ingkong Ala, S.E., M.Si., saat menghadiri sekaligus membuka Seminar Nasional Aliansi Masyarakat Perbatasan Kalimantan Utara (AMP Kaltara), yang digelar di Balroom Hotel Luminor, Selasa (25/11).

Mengusung tema “Peluang dan Tantangan Pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) di Wilayah Perbatasan”, menurut Wagub Ingkong, isu ini sangat relevan dengan dinamika pembangunan nasional saat ini.

Wagub mengatakan Provinsi Kaltara memiliki posisi yang sangat istimewa dan strategis karena berbatasan langsung dengan negara Malaysia. Daerah ini bukan hanya sekadar wilayah terluar, melainkan Beranda Depan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“DOB ini bukan hanya sekadar pemekaran administratif, melainkan sebuah rekayasa kebijakan yang harus dirancang secara matang, terukur, serta berbasis pada kebutuhan dan kapasitas riil daerah,” kata Wagub.

Peluang pembentukan DOB di wilayah perbatasan sangat besar, diantaranya peningkatan akses pendidikan dan kesehatan, pemerataan pembangunan infrastruktur dasar, penguatan ekonomi lokal berbasis potensi unggulan, peningkatan investasi, serta penguatan identitas kebangsaan di wilayah yang berhadapan langsung dengan negara lain.

Disaat yang sama, terdapat tantangan yang harus dihadapi, seperti kesiapan fiskal, kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), ketersediaan infrastruktur pemerintahan, harmonisasi tata kelola, hingga stabilitas keamanan wilayah harus menjadi pertimbangan utama.

“Oleh karena itu, setiap langkah strategis harus dilandasi kajian akademik yang komprehensif dan partisipasi aktif masyarakat,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara berkomitmen untuk terus mendorong pembangunan kawasan perbatasan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

“Kami membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya dengan pemerintah pusat, akademisi, lembaga penelitian, tokoh masyarakat, serta seluruh elemen bangsa untuk merumuskan arah pembangunan kawasan perbatasan yang lebih terencana dan strategis,” ucapnya.

Wagub Ingkong mengajak seluruh peserta, akademisi, dan khususnya aliansi masyarakat perbatasan untuk menjadikan forum ini sebagai wadah kontribusi pemikiran yang konstruktif dan strategis.

“Mari kita wujudkan Kaltara yang Maju, Makmur, dan Berkelanjutan dengan DOB-nya, sebagai simbol kedaulatan, kesejahteraan, dan akselerator pembangunan nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (dksip)

Tiga Ranperda Disetujui, Dua Diantaranya jadi Fondasi Perekonomian Kaltara

1

KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah telah melakukan persetujuan bersama terhadap 3 Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda).

Ketiganya meliputi, Ranperda Tentang Penanaman Modal, Ranperda Tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Ranperda Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kaltara Tahun Anggaran 2026 menjadi Peraturan Daerah (Perda).

Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara Ingkong Ala, S.E., M.Si didampingi Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, H. Datu Iqro Ramadhan, S.Sos., M.Si dan Ketua DPRD Kaltara H. Achmad Djufrie, S.E., M.M., , Wakil Ketua DPRD Kaltara, H. Muhammad Nasir, S.E., M.M., CSL, dan H. Muddain, S.T., dalam Rapat Paripurna ke-38 Masa Persidangan I Tahun 2025, di Gedung DPRD Kaltara, Selasa (25/11).

Di kesempatan ini, Wagub Ingkong mengparesiasi antusiasme dan perhatian yang diberikan dalam proses pembahasan Ranperda. Ranperda tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif hadir sebagai respons proaktif Pemerintah Daerah terhadap dinamika perekonomian global yang semakin mengedepankan inovasi, kreativitas, dan kekayaan intelektual.

“Ranperda ini bertujuan memberikan kepastian hukum dan landasan yang kuat bagi pelaku usaha ekonomi kreatif. Selain itu menciptakan ekosistem yang kondusif melalui fasilitasi permodalan, penyediaan ruang kreatif,” katanya.

“Perlindungan hak kekayaan intelektual, serta peningkatan kapasitas dan pemasaran produk, sekaligus mendorong penciptaan lapangan kerja baru,” sambungnya.

Sejalan dengan upaya pengembangan ekonomi kreatif, Ranperda Tentang Penanaman Modal juga memegang peranan vital sebagai instrumen untuk menarik investasi baik dari dalam maupun luar negeri yang berkualitas dan bertanggung jawab.

Ia berharap penanaman modal yang masuk bersifat berkelanjutan dan memberikan dampak positif yang maksimal bagi masyarakat. Perda penanaman modal ini akan memberikan manfaat yang signifikan.

“Bagi Pemerintah Daerah, Ranperda ini memastikan adanya kepastian hukum dalam pengelolaan investasi, mempermudah koordinasi antar instansi, dan meningkatkan realisasi investasi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi makro,” ucapnya.

Sedangkan bagi investor, Ranperda ini menjamin kemudahan berusaha, kepastian perizinan, dan perlindungan aset, pada akhirnya mendorong mereka untuk menanamkan modal lebih besar dan jangka pajang.

“Dan manfaat terbesar bagi masyarakat adalah terciptanya lapangan kerja,” ujarnya.

Pada kedua Ranperda ini, Wagub menegaskan bukan hanya sekadar pemenuhan kewajiban legislasi, tetap menjadi langkah maju yang signifikan dalam meletakkan fondasi ekonomi Kaltara yang lebih kokoh, mandiri dan adaptif terhadap tantangan masa depan.

Kemudian pada Ranperda Tentang APBD Provinsi Kaltara Tahun Anggaran 2026, memiliki peran penting sebagai daya ungkit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 14 Tahun 2025 Tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2026.

Ingkong pun menyebutkan pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun anggaran 2026 menjadi momentum penting untuk meningkatkan serta mengejar pencapaian target pertumbuhan ekonomi jangka menengah, dan panjang karena menjadi titik awal akselerasi pertumbuhan ekonomi.

“APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara akan terus di desain untuk bisa menjawab perubahan dari resiko dan dinamika ekonomi,” pungkasnya. (dkisp)

Jadi Narasumber Metro TV, Gubernur Zainal Jabarkan Potensi Investasi di Kaltara

1

KAYANTARA.COM, JAKARTA – Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) memiliki posisi strategis di jalur perdagangan Alur Laut Kepulauan Indonesia atau ALKI II di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) dan luasnya peluang investasi di sektor energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) besar.

Hal tersebut Gubernur Kaltara Dr. H. Zainal Arifin Paliwang, SH, M.Hum., jabarkan secara gamblang saat menjadi narasumber pada program talkshow Newsline Metro TV di Studio Metro TV, Jakarta Barat, Minggu (23/11) malam.

Adapun program talkshow Newsline yang dipandu presenter Gadis Bianca itu membahas terkait langkah pemerintah daerah meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui Proyek Strategis Nasional (PSN) maupun potensi lainnya, termasuk pengembangan kawasan 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) yang ada di Bumi Benuanta.

“Kaltara berada di ALKI II yang menjadi urat nadi jalur perdagangan global di wilayah Pasifik, ada juga peluang investasi di bidang energi terbarukan seperti PLTA atau Hydro Power Plant, dan banyak komoditas unggulan seperti Rumput Laut, Udang, Kepiting dan Ikan Bandeng,” ujarnya.

Dihadapkan dengan pertanyaan langkah strategi apa yang Gubernur Zainal lakukan untuk menarik minat investor ke Kaltara, ia secara lugas menjabarkan runtutan mulai dari promosi di berbagai media hingga memberi kemudahan berinvestasi bagi para investor.

“Tentu ada beberapa upaya ya, seperti memasang iklan di papan iklan di dekat bandara Soekarno Hatta, lalu diberikan kemudahan dan kepastian hukum hingga pendampingan jika ingin melakukan kunjungan lapangan,” jelasnya.

Kedepannya, Provinsi Kaltara terus meningkatkan upaya pengembangan berbagai potensi sumber daya di Kaltara guna menjadikan Kaltara sebagai Beranda Depan NKRI yang Maju, Makmur, dan berkelanjutan.

Masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Kaltara dapat menyaksikan siaran lengkapnya yang rencananya akan di tayangkan dalam program talkshow Newsline Metro TV pada 25 November 2025, Pukul 14.30 WIB.

Turut hadir mendampingi Gubernur Zainal, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kaltara Ferry Ferdinand Bohoh, ST., MT, dan Plt. Kepala Badan Penghubung Kaltara H. Teddy Kusuma, S.Hut., M.AP. (dkisp)

Bank Indonesia Kaltara Perkuat Pemerataan Literasi Keuangan Bagi Penyandang Disabilitas

1

KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Komitmen Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dalam mendorong inklusi keuangan terus dilakukan. Salah satu kegiatan yang difokuskan mencapai tujuan tersebut adalah menggelar edukasi bertema “Rupiah untuk Semua, Inklusif untuk Negeri” yang dikhususkan bagi penyandang disabilitas di Kabupaten Bulungan.

Kepala Kantor Perwakilan Kaltara, Hasiando G. Manik menegaskan, pemerataan literasi keuangan merupakan bagian penting dari strategi peningkatan ketahanan ekonomi masyarakat. Hasiando juga menyampaikan, digitalisasi sistem pembayaran dan akses keuangan tidak boleh hanya dinikmati oleh sebagian kelompok, melainkan harus merata termasuk bagi penyandang disabilitas yang memerlukan pendekatan edukasi yang lebih adaptif.

“Kegiatan ini dirancang untuk memastikan tidak ada kelompok masyarakat yang tertinggal dalam transformasi ekonomi dan digitalisasi,” ungkapnya melalui pernyataan resmi Kantor Pewakilan BI Kaltara yang dirilis pada 20 November 2025.

Hasiando juga menekankan, inklusi keuangan bukan hanya tentang menyediakan akses, tetapi juga memastikan bahwa setiap individu memiliki pemahaman dan keterampilan yang memadai untuk memanfaatkan layanan keuangan digital secara aman dan efektif. Materi edukasi yang diberikan mencakup tiga pilar utama, yaitu program Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah.

“Termasuk pengenalan keaslian uang dengan metode 3D dan perawatan uang dengan prinsip 5 Jangan; edukasi penggunaan QRIS sebagai instrumen pembayaran digital yang cepat, aman, dan mudah; serta pemahaman mengenai pelindungan konsumen di era digital,” paparnya lagi dalam siaran pers tersebut.

Seluruh materi disampaikan dengan metode ramah disabilitas, menggunakan dukungan visual dan penerjemah bahasa isyarat. Kegiatan ini menjadi sangat penting karena kegiatan ini digelar dengan berkolaborasi dengan Yayasan Faqih Hasan Center, Perkumpulan Penyandang Disabilitasi Indonesia (PPDI) DPC Bulungan, dan AYS Indonesia (Association of Youth for Sustainability).

Sementara itu, Kepala Yayasan Faqih Hasan Center, Hasanuddin, S.E., M.Si., menyampaikan apresiasi kepada Kantor Perwakilan BI Kaltara yang secara konsisten menjadi mitra strategis dalam perjuangan hak-hak penyandang disabilitas di Kalimantan Utara. “Inklusi keuangan merupakan bagian penting dalam pemerataan pembangunan ekonomi daerah,” katanya.

Peserta kegiatan juga menyambut positif fasilitasi yang diberikan, termasuk penyediaan penerjemah bahasa isyarat, pendampingan edukatif, serta materi yang disusun khusus untuk kebutuhan penyandang disabilitas. Mereka menilai kegiatan ini memberikan ruang yang setara dan menguatkan rasa kepercayaan diri dalam memahami layanan keuangan modern.

Melalui inisiatif ini, Kantor Pewakilan BI Kaltara menegaskan dedikasi jangka panjangnya dalam memperluas literasi dan inklusi keuangan di Kalimantan Utara. Komitmen tersebut diarahkan agar digitalisasi layanan keuangan dapat memberikan manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa pengecualian. (*)

Ketua PURT DPD RI Hasan Basri: IKN Harus Selesai Tepat Waktu, Kawal Target 70 Persen Hutan dan Berdampak ke Kaltara

1

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Ketua PURT DPD RI, Hasan Basri, bersama jajaran pimpinan DPD RI dari bidang perekonomian dan unsur Sub Wilayah Sulawesi dan Kalimantan, baru-baru ini meninjau langsung progres pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kunjungan ini berfokus pada pengawasan mutu, keberlanjutan lingkungan, dan memastikan dampak ekonomi yang merata bagi masyarakat sekitar.

Dalam pemaparan oleh Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, terungkap bahwa pembangunan IKN kini telah beranjak dari tahap 1 (wilayah eksekutif) menuju pembangunan kawasan legislatif.

Kawasan lembaga negara seperti MK, MPR, DPR, dan DPD sudah dalam proses pengerjaan dan direncanakan akan selesai pada tahun 2028 sesuai Inpres yang dikeluarkan oleh Presiden.

Sebagai simbol komitmen terhadap kelestarian alam, rombongan DPD RI turut serta dalam penanaman pohon tanaman endemik Kalimantan.

Ketua PURT Hasan Basri, yang juga menjabat Ketua Kaukus Kalimantan DPD RI, menekankan bahwa kegiatan ini adalah tradisi untuk “meninggalkan jejak hijau di Nusantara.”

“Penanaman ini menjadi langkah memastikan keberlanjutan lingkungan yang merupakan nilai utama dalam pembangunan IKN,” jelas Hasan Basri.

Ia menambahkan bahwa konsep IKN menargetkan penghijauan sekitar 60-70 persen, sejalan dengan visi “Green Demokrasi” yang digaungkan Ketua DPD RI.

Di samping dukungan penuh, DPD RI juga menyampaikan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap proyek-proyek IKN.

“Kami berharap ini benar-benar bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar. Kami juga menyampaikan perlunya pengawasan ketat agar pengerjaan sesuai mutu, tidak asal jadi,” tegas Hasan Basri.

Isu dampak bagi masyarakat lokal menjadi sorotan dalam pertemuan tersebut, yang turut dihadiri Gubernur dan seluruh Bupati/Wali Kota se-Kalimantan Timur.

Beberapa Bupati menyampaikan keluhan bahwa meskipun pembangunan berjalan lancar, masyarakat sekitar belum terlalu merasakan dampak ekonomi karena akses utama ke wilayah IKN lebih banyak melalui jalan tol.

Menanggapi hal ini, Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menjamin bahwa perhatian terhadap ekonomi kerakyatan sudah menjadi agenda.

“Wilayah sekitar itu akan dibangun perekonomian kerakyatan seperti pasar yang bekerja sama dengan UMKM setempat,” janji Basuki.

Sebagai perwakilan daerah penyangga, Hasan Basri menyatakan dukungan penuh agar proyek ini selesai tepat waktu, mengingat wilayah Kalimantan Utara juga akan terdampak positif karena kedekatannya dengan IKN.

“Semua produk yang dipakai untuk membangun juga merupakan produk dalam negeri. Kami berharap proyek ini bisa selesai dengan baik dan tepat waktu untuk bisa dimanfaatkan bagi kepentingan Republik ini,” tutup Hasan Basri. (*)