BI Tegaskan Bukan dari China, Asli Indonesia dari Adat Tidung Kaltara

Wakil Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Utara ketika memperlihatkan uang baru pecahan Rp75 ribu di Kantor BI Kaltara di Tarakan. (Foto: Mansyur/Kayantara.com)

KAYANTARA.COM, TARAKAN  – Uang peringatan Kemerdekaan RI ke-75 tahun dengan nominal Rp75 ribu memiliki ornamen dan makna khusus.

Namun dari sekian banyak ornamen yang terkandung di dalamnya, busana adat Tidung Kalimantan Utara (Kaltara) yang dikenakan seorang anak laki-laki telah ramai diperbincangkan di dunia maya.

Pakaian adat Tidung Kaltara yang dikenakan murid SD Negeri 041 Tarakan ini dituding merupakan budaya etnis China.

Menanggapi ini, Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim menjelaskan bahwa kesembilan anak yang dipilih mewakili keragaman budaya Indonesia melalui proses panjang sejak 2018 lalu.

“Bukan dari Tiongkok, asli Indonesia yang merupakan adat Tidung di Kaltara,” tegasnya lewat video conference, Selasa (18/8).

Dia menerangkan dalam menentukan budaya daerah yang ditampilkan dalam uang baru tersebut telah melalui proses diskusi lintas Kementerian.

Bahkan BI juga melakukan konsultasi dengan sejarawan dan budayawan setempat termasuk Dinas Pendidikan dan Unit Pelaksana Teknis Balai Daerah masing-masing.

Setelahnya, bank sentral juga melakukan diskusi dengan pemda yang dipilih mewakili provinsi dari barat hingga timur Indonesia.

Rincinya, dari Indonesia barat dipilih provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Riau, dan Jawa Tengah. Sementara dari Indonesia tengah dipilih Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Gorontalo. Kemudian, dari Indonesia Timur ada Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.

“Untuk menggambarkan pakaian adat, kami menampilkan anak-anak asli dari daerah tersebut,” ujarnya.

Marlison menambahkan, budaya yang diangkat darl mata uang peringatan kemerdekaan (UPK) ini belum pernah diangkat menjadi ikon uang cetakan BI sebelumnya. Selain itu, dipilihnya anak-anak sebagai ikon uang sesuai dengan filosofi UPK yaitu Menyongsong Masa Depan Gemilang.  

“Anak Indonesia dinilai tepat untuk menggambarkan SDM unggul di era Indonesia Maju,” demikian Marlison. (sur)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here