KAYANTARA.COM, MALINAU – Plt Bupati Malinau Topan Amrullah mengungkapkan keberadaan program beras daerah atau rasda dinilai mampu memberikan nilai ekonomi yang produktif bagi para petani di Bumi Intimung.
Hal ini tak terlepas atas potensi terhadap pertanian dan tanaman pangan yang dimiliki Malinau.
Dia menerangkan keberadaan rasda bertujuan untuk mendidik masyarakat agar tidak bergantung pada beras yang dibagikan oleh pemerintah pusat melalui Bulog.
“Karena kita ingin menghidupkan ekonomi masyarakat melalui tanaman pangan terutama beras untuk dikonsumsi dan diperjualbelikan,” jelasnya.
Dengan begitu, kata Topan, rasda masuk ke dalam nilai ekonomi produktif. Dimana, petani yang ada di Malinau mulai menanam padi dengan menghasilkan beras dan gabah.
“Bahkan dampak positifnya dari hasil itu. para petani bisa menghidupi ekonomi mulai membiayai sekolah atau menguliahkan anak-anaknya,” ungkapnya.
Selain mendorong perekonomian masyarakat khusus para petani, lanjut Topan, pemkab juga turut serta dalam pengentasan kemiskinan di Malinua. “Yang mana kita sudah mendistribusikan rasda itu kepada keluarga penerima sasaran. Dan itu sudah sejalan dengan program pemerintah pusat melalui Bulog.
“Dimana kita bekerjasama dengan Bulog untuk dapat membeli beras dari Malinau lalu diidistribusikan ke keluarga penerima sasaran,” jelasnya.
Dengan demikian, Topan menilai saat ini lahan-lahan tidur yang menganggur sudah dapat dimaksimalkan oleh para petani. “Karena sebelumnya memang lahan tidur itu belum dimaksimalkan. Dengan adanya rasda, masyarakat sudah bisa bercoock tanam dan memanen hasil padi hingga dua sampai tiga kali dalam setiap tahunnya,” tutur dia.
Topan meyebutkan hasil panen tidak hanya digunakan untuk konsumsi di lingkungan keluarga tersebut. Namun, juga memiliki nilai ekonomi. “Dimana untuk gabah kering dibeli oleh pemerintah daerah melalui Perusda. Dan sekarang sudah dinikmati, selain untuk dikonsumsi juga menjadi nilai ekonomi bagi petani kita,” pungkasnya. (adv/eby)