Penanganan Covid-19 di Apau Kayan, Dinkes Kaltara Distribusikan Obat dan Logistik Kesehatan

KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Utara (Kaltara), Usman menyampaikan informasi lanjutan mengenai tindaklanjut penanganan serta perkembangan Covid-19 di Long Nawang dan Long Ampung, Kabupaten Malinau, Provinsi Kaltara, Selasa (13/7/2021).

Hasil data yang diperoleh pada Senin (12/7), Kepala Bidang PDOP Dinkes Kaltara menjelaskan bahwa kasus Covid-19 terdeteksi dari hasil rapid antigen di Long Nawang berjumlah 386 kasus. Sementara di Long Ampung berjumlah 205 kasus. Sedangkan jumlah pasien yang sembuh 62 orang, dan meninggal 7 orang.

“Beberapa waktu yang lalu kami mendampingi pak Gubernur mengunjungi ke sana (Long Ampung dan Long Nawang, Red), semua orang yang terpapar merupakan masyarakat setempat dan pada saat kami datang ke sana rata-rata mereka melakukan isolasi mandiri,” jelas Usman saat ditemui di ruang kerjanya.

Dinkes Kaltara juga melakukan pendampingan dan sosialisasi terhadap penanganan Covid–19 kepada masyarakat agar melakukan isolasi mandiri dan menaati protokol kesehatan (prokes) untuk menghambat laju penyebaran kasus Covid-19 yang kian hari mengalami peningkatan yang cukup masif.

“Menurut salah satu korban meninggal yang telah menjalani swab dan terkonfirmasi positif, setelah itu dilakukan penelusuran kontak erat dan ditemukan banyak yang positif juga dengan pemeriksaan swab antigen,” papar Usman.

Pemprov Kaltara khususnya melalui Dinkes Kaltara masih terus berupaya menyuplai sejumlah bantuan berupa tim tenaga tambahan, obat-obatan, rapid antigen, APD, dan masker berjumlah 500 paket.

Hal ini tentunya merupakan bentuk komitmen Pemerintah yang ingin terus berpartisipasi dalam hal penanganan pandemi Covid-19 di Kaltara. Tentunya tetap berkoordinasi dengan Pemkab Malinau dalam hal ini melalui Dinkes Malinau dan memantau jumlah ketersediaan bantuan.

“Jika kita lihat jumlah kasus Covid-19 ini merata kesemua kabupaten/kota (Provinsi Kaltara, red)”, tambah Usman.

Selain itu, ia juga menjelaskan kendala transportasi dalam hal menjangkau lokasi yang pada dasarnya terletak di daerah perbatasan agar dapat segera mendistribuskan bantuan yang hanya direkomendasikan melalui jalur udara yang memiliki kapasitas cukup terbatas.

“Justru itu kendalanya karena daerah sulit untuk mengakut barang-barang, dan hanya mampu mengangkut 12 orang serta pesawatnya harus di carter (sewa, Red) dulu,” tutup Usman. (al/dkispkaltara)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here