KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Festival Aco Lundayeh 2021 resmi digelar secara virtual. Event sebagai bentuk pelestarian budaya di tengah pandemi COVID-19 ini akan diselenggarakan hingga 17 Juli besok.
Wakil Ketua Panitia Festival Aco Lundayeh, Helmi Pudaaslikar mengatakan, tradisi yang memasuki tahun ke-II itu secara konsep berbeda dari tahun sebelumnya karena menyesuaikan standar operasional penanganan COVID-19.
“Karena acara dilaksanakan maka acara disiapkan dalam ruangan saja. Kita gunakan Aula Lantai 5 Kantor Bupati Nunukan,” katanya (15/7/2021).
Helmi menjelaskan, kegiatan akan diisi sejumlah agenda. Termasuk mengundang hadir secara virtual para kepala daerah dan Forkopimda se-Kaltara serta Ketua Paguyuban yang ada di Kabupaten Nunukan.
“Selain itu, seluruh warga Lundayeh di Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, USA, Belanda, dan komunitas Dayak Lundayeh di negara lainnya akan mengikuti acara ini,” sebutnya.
“Media yang digunakan adalah aplikasi zoom meeting dengan 1.000 partisipan dan live streaming di facebook, instagram dan youtube PDL Nunukan,” lanjut dia.
Mantan Camat Krayan Induk itu menuturkan, rangkaian virtual fest Aco Lundayeh 2 dimulai dengan lomba postingan menarik di sejumlah platform digital seperti facebook, instagram dan youtube.
“Oleh karena itu maka mulai hari ini, 15 Juli 2021 rangkaian virtual fest Aco Lundayeh 2 ini diramaikan dengan lomba postingan dengan like terbanyak di FB, IG dan YT @pdlnunukan. Pemilik LIKE terbanyak akan keluar sebagai Juara,” ucap dia.
Adapun tujuan dari perlombaan ini kata Helmi adalah agar masyarakat global dapat mengenal budaya dayak Lundayeh melalui media sosial.
“Budaya Lundayeh sebagai kekayaan bangsa harus kita lestarikan bersama. Lomba postingan akan berlangsung selama tiga hari ke depan, mulai Kamis sampai dengan Sabtu 17 Juli 2021 pukul 17.00 Wita. Setelah itu lomba ditutup untuk penilaian dan akan diumumkan pada hari Selasa, 20 Juli 2021 melalui akun FB dan IG PDL Nunukan,” jelas dia.
Diharapkannya, pada kegiatan lomba ini nantinya tidak hanya masyarkat Lundayeh Nunukan saja yang bergerak untuk merayakan Aco Lundayeh, namun seluruh masyarakat Lundayeh di berbagai tempat mesti terlibat.
“Secara serentak masyarakat Lundayeh di seluruh dunia pada hari ini wajib mengaktualisasikan budaya Lundayeh dalam kesehariannya. Misalnya, dengan berbahasa Lundayeh, makan makanan Lundayeh, dan lain-lain. Aktifitas mereka mengaktualisasi budaya tersebut kemudian di rekam dan diupload di medsos dalam bentuk lomba,” pungkasnya. (dc)