Pemkab Bulungan dan Kemenkes RI Susun Rencana Kontijensi Terkait Virus Corona

Kemenkes RI saat paparan terkait penyusunan rencana kontijensi terkait wabah virus corona. (Foto: Syamsul Umardhany/Kayantara.com)

KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Wabah virus Corona terus menjadi perhatian pemerintah. Tak terkecuali Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi pandemi penyakit Emerging Novel Corona  Virus (n-CoV) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dengan menyusun rencana kontijensi.

Hal itu dilakukan di Aula Dinas Kesehatan Bulungam yang dihadiri seluruh stakeholder terkai, Rabu (12/2/2020).

Turut hadir dalam kesempatan itu yang juga selaku narasumber dari Kemenkes RI, dan dibuka oleh Staf Ahli Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan Setda Bulungan, Drs.H. Agus Nurdiansyah yang mewakili Bupati Bulungan, H.Sudjati, SH.

“Ini kegiatan penyusunan rencana kontijensi dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan panemi penyakit emerging novel corona virus di tingkat Kabupaten Bulungan tahun 2020,” jelasnya.

Agus mengatakan sebagaimana diketahui melalui pemberitaan di media massa, hingga 10 Februari 2010, negara tetangga yaitu Malaysia, jumlah penderita yang terinfeksi virus corona bertambah menjadi 18 orang.

Kemudian di Singapura, tercatat 43 orang. Sehingga pemerintah Singapura menaikkan level waspada virus corona ke level oranye yang mengindikasikan virus corona adalah parah dan menular dengan mudah antar manusia.

“Pada Senin, 10 Februari 2020, jumlah korban meninggal dunia akibat virus corona tercatat sebanyak 902 orang, dengan total 40.171 kasus virus corona terkonfirmasi di wilayah china dan lebih dari 300 kasus lainnya terkonfirmasi di lebih dari 20 negara,” sebutnya.

Berdasarkan data tersebut, secara kasat mata tentu dapat melihat jumlah korban meninggal dunia akibat virus corona telah melampaui jumlah kematian global yang disebabkan oleh virus sars yang menewaskan 774 orang pada 2002 – 2003.

“Bila virus sars membutuhkan sampai dengan 2 tahun, maka virus corona hanya dalam waktu hitungan lebih kurang 2 bulan,” bebernya.

Oleh karena itu, lanjutnya kegiatan tersebut dinilai sangat penting. Yaitu menyusun suatu rencana kontijensi sebagai bentuk upaya preventif atau pencegahan, serta antisipasi di dalam menghadapi kemungkinan kejadian pandemi virus corona di Indonesia, khususnya di Bulungan.

“Penyusunan rencana kontijensi adalah kegiatan yang menggambarkan peran dan fungsi sektor terkait untuk kesiapan daerah dalam menghadapi terjadi kemungkinan munculnya wabah penyakit,” tuturnya.

Untuk itu ia juga berharap, semua pihak terkait serta seluruh unsur masyarakat, dapat terus meningkatkan kesiapsiagaan mengantisipasi kemungkinan masuknya virus tersebut di Indonesia.

“Khususnya di Bulungan. Saya mengingatkan kembali, bahwa kemungkinan virus corona masuk ke Indonesia tetap saja bisa terjadi karena negara tetangga seperti  Singapura dan Malaysia sudah terinfeksi virus tersebut,” jelasnya.

Sehingga, kata dia, perlu ada kesiapan yang memadai dari sisi pendeteksian pasien yang diduga terinfeksi virus corona.  Pengecekan yang dilakukan tidak bisa hanya bergantung kepada petugas di bandara maupun pelabuhan.

“Namun di back office, laboratorium, rumah sakit dan sebagainya harus tetap memiliki kapasitas yang memadai secara kualitas maupun kuantitasnya dalam menangani kemungkinan kasus virus corona,” terangnya mengkahiri. (*)

Reporter: Syamsul Umardhany

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here