Hingga Hari ke-7 Yusuf Tidak Ditemukan, Pencarian Dihentikan

NIHIL: Pencarian Yusuf korban speedboat tenggelam yang tak membuahkan hasil hingga di hari ketujuh, petang tadi. (Foto: Istimewa)

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Pencarian Yusuf (40) penumpang speedboat yang karam di perairan Pulau Baru, pada 27 Februari 2020 lalu, dihentikan.

Hal ini sengaja dilakukan oleh Tim Sar Gabungan, Dit Polair dan sejumlah nelayan tepat pukul 16.00 Wita, lantaran telah memasuki hari ketujuh, Rabu (4/3).

“Hari ini merupakan hari ketujuh pencarian korban, namun hasilnya tetap nihil, sehingga operasi dinyatakan selesai dan ditutup,” ujar Kepala Basarnas Kelas B Tarakan, Amiruddin.

Dengan demikian, Yusuf hingga saat ini masih dinyatakan hilang akibat tenggelamnya speedboat tujuan Tarakan kala itu.

Selama tujuh hari, pencarian dilakukam sejak pukul 07.00 hingga 16.00 Wita di tiga titik yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Yakni, di sekiran Pulau Baru, Bunyu dan perairan Tarakan.

“Dari empat penumpang speedboat itu, yang selamat hanya satu orang, atas nama Anto dengan umur 45 tahun. Yang ditemukan dalam kondisi meninggal Saifullah (20), dan Aco atau Rustam (35). Dan korban bernama Yusuf tidak ditemukan,” sebutnya.

Seperti diberitakan pada 27 Februari lalu, Basarnas Tarakan mendapatkan laporan speedboat tenggelam yang memuat empat penumpang dari lokasi pertambakan Pulau Liu Tiga, Kabupaten Bulungan menuju Tarakan.

“Infonya speedboat ini berangkat sekitar pukul 10.00 Wita, tepat di antara Pulau Lada dan Baru, speedboat sempat mati mesin dan dihantam gelombang hingga tenggelam,” jelasnya.

Akibatnya, ke-4 orang ini terpental ke laut. Namun hanya satu orang yang berhasil menyelamatkan diri, bernama Anto.

“Anto ditemukan pukul 16.30 Wita dalam kondisi mengapung menggunakan dua helm, dari Anto inilah diketahui ada kecelakaan laut, yang kemudian dilaporkan salah satu keluarga korban,” ujarnya.

Sedangkan untuk tiga orang lainnya, Amiruddin menyebutkan, ketika tercebur ke laut langsung terseret arus karena tidak dapat berpegangan pada benda yang dapat dijadikan pelampung.

Sementara speedboat yang mereka tumpangi langsung tenggelam ke dasar laut usai dihantam gelombang. (*)

Reporter: Mansyur Adityo

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here