Teka-Teki Penantang IRAW di Pilgub Kaltara, Dua Jenderal Diprediksi Ikut Bertarung

Sumber Ilustrasi: Seruji

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Kaltara periode 2021-2026, Irianto Lambrie – Irwan Sabri atau disingkat IRAW, menjadi pusat perhatian publik menuju pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 9 Desember mendatang. 

Namun, siapa yang akan menjadi penantang IRAW sampai saat ini masih menjadi teka-teki. Kendati demikian, sejumlah nama dari tokoh politik dan masyarakat di Bumi Benuanta terus bermunculan, bahkan dikaitkan akan ikut bertarung dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Mereka adalah semisal dari partai politik terdapat sejumlah nama diantaranya Yansen TP (Demokrat), La Tinro La Tunrung (Gerindra), Noorhayati Andris (PDIP), Udin Hianggio, Andi Muhammad Akbar (Hanura), Jusuf SK (NasDem), dan Undunsyah dari PKB.

Di luar partai politik itu juga muncul nama Kapolda Kaltara Irjen Pol Indrajit dan mantan Wakapolda Kaltara Kombes Pol Zainal Arifin Paliwang.

Melihat kondisi pemetaan politik yang terjadi belakangan tersebut, tokoh intelektual muda Kaltara yang ramai muncul di pemberitaan media sebagai pengamat politik, Fajar Mentari, menilai La Tinro La Tunrung kecil kemungkinan akan maju.

“Sebab dia (La Tinro) baru menjabat anggota DPR RI, artinya sudah jelas, sehingga sangat kecil kemungkinan untuk ditinggalkan untuk jabatan yang belum pasti,” katanya, Kamis (2/7).

Di samping itu, salah satu putra mantan Bupati Enrekang dua periode ini yaitu Andi Liu Were, dikabarkan juga akan mengikuti Pilkada Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. “Sehingga pembiayaan politik difokuskan ke titik itu,” cetusnya

Kemudian untuk Andi Muhammad Akbar atau dikenal ABE, menurut kacamata Fajar, juga kecil kemungkinan maju di pilkada Kaltara. “Karena istrinya (Asmin Laura Hafid) akan ikut berkompetisi di kontestasi Pilkada Nunukan, sehingga konsentrasi dan belanja politik akan dipusatkan ke pemenangan,” prediksi dia.

Sementara Ketua DPW Partai NasDem Kaltara Jusuf SK juga diprediksi tidak akan maju di pilgub Kaltara. Persoalannya, pertama NasDem dikabarkan akan mengusung pasangan IRAW.

“Dan isu yang beredar bahwa kondisi kesehatan beliau (Jusuf SK) sudah tidak memungkinkan untuk maju, di samping itu putrinya dr. Ari Yusnita akan bertarung di Pilkada Bulungan, tentu konsentrasi dan belanja politik lebih fokus ke sana,” katanya lagi.

“Kalau Undunsyah sampai saat ini saya melihat masih ngambang, tapi bisa jadi iya, namun kecil kemungkinan, karena dia akan fokus untuk istrinya Umi Suhartini yang akan maju di Pilkada Tana Tidung,” tambah Fajar.

Lantas bagaimana dengan Udin Hianggio yang dikabarkan akan berpasangan dengan Yansen TP, ia memprediksi bakal pecah seiring waktu berjalan dalam jarak waktu yang cukup renggang.

“Karena tidak ada tanda-tanda titik terang, bahkan nampak padam. Saya sangsi untuk menyimpulkan mereka positif berpasangan. Dalam perspektif mengamati sosial media, insting saya untuk teman gandeng Haji Udin lebih mengerucut ke Pak Indrajit. Demikian pun Pak Yansen, feeling saya akan berpasangan dengan Zainal Paliwang,” bebernya.

Menurutnya, indikator Zainal Arifin Paliwang atau disingkat ZIAP serius maju di pilkada Kaltara 2020. Sebab, dari awal ZIAP dinilai aktif beraktualisasi diri kemudian redam, namun sekarang ini kembali lagi melakukan branding salah satu calon yang akan berpartisipasi mengisi kompetisi Pilgub.

“Hanya saja memang sangat jarang terjadi pertarungan antar dua jenderal polisi (perwira aktif) di Pilkada. Sehingga kecil kemungkinan itu terjadi, tapi bukan berarti menutup kemungkinan,” tuturnya.

Pertarungan dua jenderal polisi ini sebelumnya pernah terjadi pada pemilihan gubernur Bali periode 2008-2013. Kala itu, keduanya juga masih sebagai jenderal aktif.  Mereka adalah Komjen I Made Mangku Pastika sebagai Kapolda Bali, dan Wakapolda dijabat Brigjen I Nyoman Suweta. 

“Dua jenderal polisi yang pernah kompak mengendalikan keamanan dan penegakan hukum di Bali itu, berseberangan dalam Pilkada Bali 2008-2013,” demikian Fajar. Untuk diketahui, selain dari jalur partai politik, pilgub Kaltara juga akan diramaikan dari bakal calon perseorangan yang saat ini masih dilakukan verifikasi faktual oleh KPU di lima kabupaten kota.  Calon perseorangan ini adalah Abdul Achmad Hafid yang berpasangan dengan Mukini Amin. (sur)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here