IRAW Bakal Kantongi 20 Kursi, Sebut 3 Partai Besar Masih Lowong

Irianto Lambrie ditemani putranya Arkanata Akram saat menerima SK dukungan dari DPP Partai NasDem di Jakarta menuju pilkada Kaltara 9 Desember 2020.

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Irianto Lambrie yang saat ini menjabat Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) dipastikan kembali maju di pilkada serentak pada 9 Desember mendatang.

Kabarnya, mantan Sekretaris Daerah Kaltim ini sudah mengantongi 10 kursi bersama pasangannya, Irwan Sabri sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Kaltara periode 2021-2026.  

Kesepuluh kursi dari partai politik (parpol) yang diklaim sudah digenggam pasangan dengan singkatan IRAW ini adalah PKS sebanyak tiga kursi, NasDem dua kursi, PAN dua kursi, dan masing-masing satu kursi yang dimiliki Perindo, PPP, PBB di DPRD Kaltara.

“Saat ini sudah ada 10 kursi. InsyaAllah menyusul dan menuju 20 kursi yang saat ini masih on the track. Yaitu partai Golkar (4 kursi), Demokrat (4 kursi), dan PKB (2 kursi),” ungkap Juru Bicara Irianto Lambrie, Ricky Valentino kepada Kayantara.com, Jumat (3/7).

“Mengenai tiga partai (Golkar, Demokrat, PKB) ini, sementara ini masih tahap pengurusan. Kalau satu atau dua hari ini sudah deal, insyaAllah kami publish. Tapi kalau yang 10 kursi tadi sudah,” tambahnya.

Jika demikian terjadi, maka tersisa tiga parpol dengan jumlah 15 kursi lagi di DPRD Kaltara yang diperoleh dari pemilihan legislatif pada 17 April 2019 lalu. Yakni PDIP, Hanura dan Gerindra.

Ketiga parpol besar tersebut, sebut Ricky, sampai hari ini belum diketahui siapa yang akan memilikinya sebagai perahu politik di pemilihan gubernur (pilgub) Kaltara 2020.

“Diluar dari 20 kursi (9 partai) masih ada 15 kursi di DPRD Kaltara, yaitu Hanura, Gerindra dan PDIP. Kita tidak tahu punya siapa. Tapi komunikasi politik kami ke tiga partai besar itu masih terbuka,” ujarnya.

Disinggung soal isu IRAW akan melawan kotak kosong pada pilkada serentak tahun ini, ia menegaskan tergantung pilihan parpol lantaran 15 kursi dari tiga partai sampai sekarang tak kunjung dimiliki oleh paslon manapun.   

“Isu lawan kotak kosong itu bisa saja terjadi. Tetapi kan politik sangat dinamis, yang jelas sampai hari ini kami sudah memenuhi 10 kursi, dan menuju 20 kursi. Kalau mau mengambil yang sisanya, ya tergantung lobi-lobi,” tandasnya.

Meski demikian, sampai hari ini pasangan IRAW baru mendapatkan satu surat keputusan (SK) dari DPP NasDem yang diterima langsung oleh Irianto Lambrie di Jakarta. Terkait ini, Ricky memastikan SK hanya sebuah formalitas administrasi yang akan disetorkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada September mendatang.

“Saat ini yang kita butuhkan adalah hasil keputusan dari rapat pleno masing-masing DPP partai dulu, kalau SK kan formalitas saja,” demikian Ricky. (sur)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here