Rumah Batik Disabilitas Binaan Pertamina EP Tarakan Diresmikan Wali Kota, Karyanya akan Dikenakan ASN

Wali Kota Tarakan dr Khairul saat uji coba proses cetak batik lokal dan Pertamina di Rumah Batik Disabilitas Binaan Pertamina EP Tarakan, Kamis (14/8)

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Rumah Batik Disabilitas yang berada di Jalan Pulau Nias Kelurahan Kampung Satu/Skip Kecamatan Tarakan Tengah telah diresmikan, Jumat (14/8/2020).

Hunian guna mengasah kemampuan para disablitas yang merupakan binaan PT Pertamina EP Asset 5 Field Tarakan melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) ini, diresmikan langsung oleh Wali Kota Tarakan, dr Khairul.

“Penyandang disabilitas jangan merasa minder dengan keterbatasan secara fisik. Namun, dapat terus berkarya dan mengembangkan diri melalui wadah seperti yang difasilitasi oleh Pertamina EP Tarakan Field ini,” pesan Wali Kota dalam sambutannya.

Untuk itu, Pemkot akan selalu mendukung PPM binaan Pertamina EP yang bekerjasama dengan Komunitas Difabel Tarakan Kelompok Usaha Bersama Disabilitas Batik (Kubedistik) Kerajinan Batik Ramah Lingkungan ini.

Bahkan, wali kota mengungkapkan bahwa kedepannya Pemkot Tarakan akan menyeragamkan penggunaan seragam batik dengan motif khas Tarakan untuk aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Tarakan.

Hal ini merupakan upaya pemerintah untuk bisa meningkatkan perekonomian masyarakat terutama para pelaku usaha UMKM di tengah pandemi Covid-19.

 “Mereka punya harapan walaupun secara fisik memiliki keterbatasan, mereka tidak menjadi beban di rumah tangga dan di masyarakat, dengan begitu mereka bisa mendapat penghasilan secara kontinyu,” lanjut Khairul dengan mengenakan batik hasil karya Kubedistik.

Menurutnya, hasil karya dari anak-anak Kubedistik ini harus dimanfaatkan oleh masyarakat lokal. Selain itu, ia mengingatkan pentingnya proses pemasaran setelah produksi.

“Karena kalau produksi tidak dipasarkan jadi masalah juga, intinya di produksi dan pemasaran,” kata dia.

Sementara, Tarakan Field Manager, Agung Wibowo mengatakan, dengan diresmikannya Rumah Batik Disabilitas di Tarakan ini merupakan langkah awal yang baik.

Ia menuturkan program pendampingan dari Pertamina EP Tarakan Field ini sudah berjalan sejak 2019.

“Rencana strategi program ini arahnya memberdayakan masyarakat. Harapannya di tahun ke-5 ini mereka bisa mandiri, punya usaha sendiri dan berdikari,” jelasnya.

Agung menceritakan memang tidak mudah melakukan pendampingan kepada penyandang disabilitas. Butuh kesabaran ekstra. Apalagi dalam berkomunikasi memiliki keterbatasan, dan kini persoalan itu dapat diatasi.

“Alhamdulillah awalnya kawan-kawan disabilitas ini agak kesulitan tapi pelan-pelan melalui pendampingan dan bimbingan dari lokal hero kami Bapak Soni, Pemerintah Kota Tarakan, sekarang mereka antusias dan tertarik untuk membatik,” katanya.

“Akhirnya mereka mau berkarya. Dari semula hanya beranggotakan 5 orang disabilitas sekarang sudah 22 orang, mereka cukup rajin, kita harus sabar memberikan penjelasan,” tambah Agung.

Dia menargetkan produksi batik dari Kubedistik ini menjadi branding produk khas Tarakan. Langkah promosi sudah dipersiapkan Pertamina EP hingga memanfaatkan media sosial.

Bahkan, tim manajemen Pertamina EP Tarakan sudah menggunakan batik produksi Rumah Batik Disabilitas. Ke depan akan disusul penggunaan batik karya rekan disabilitas oleh seluruh karyawan Pertamina EP Tarakan Field.

“Kabar baiknya, para ASN di Pemkot Tarakan mulai bikin di sini (Rumah Batik Disabilitas). Mudah-mudahan bisa diikuti BUMN, dan kantor-kantor lain agar bisa pakai batik khas Tarakan,” ujarnya.

Untuk diketahui, jenis batik yang dikaryakan di Rumah Batik Disabilitas yakni batik cap dan batik tulis. Istimewanya, batiknya menggunakan pewarna alami sehingga ramah lingkungan.

“Uniknya kita pakai pewarna alami, kita manfaatkan potensi alam seperti kayu merah sebagai bahan pewarna batik. Jadi, tidak ada limbah, kita daur ulang,” tambahnya.

Pendampingan yang dilakukan Pertamina EP Tarakan Field telah berlangsung selama lima tahun. Tahun ini merupakan tahun kedua.

Sehingga nantinya dari kelompok ini akan dapat melahirkan unit bisnis lain yang bisa mengembangkan usaha batik secara kelompok maupun individu. Dalam kesempatan ini, wali kota juga membuka secara resmi Lomba Karya Desain Motif Batik se Kalimantan Utara (Kaltara) yang digelar Pertamina EP Tarakan. (pri/sur)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here