Kaltara Dijatah 200 Ribu Lembar, Pemesan Uang Rp75 Ribu Sudah Terpenuhi hingga 3 September

Kepala Tim SPPUR dan Manajemen Intern KPwBI Kaltara Amran Ardiyan ketika memperlihatkan tampak depan uang baru pecahan Rp75 ribu. (Foto: Mansyur/Kayantara.com)

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Animo masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara) untuk memiliki uang baru pecahan Rp75 ribu sangat tinggi.

Sejak dibuka pada 17 Agustus 2020 atau bertepatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 tahun, persediaan uang baru jenis kertas ini telah dipesan masyarakat Kaltara saat memasuki hari kedua, Selasa (18/8) kemarin.  

Kepala Tim Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR) dan Manajemen Intern Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara Amran Ardiyan mengatakan, Kaltara yang dijatah 200 ribu lembar uang Rp75 ribu.

“Saat ini yang sudah melakukan verifikasi sudah penuh sampai tanggal 3 September 2020, jatahnya 150 orang perhari,” katanya kepada wartawan usai mengikuti konferensi pers yang diselenggarakan BI Pusat secara virtual, kemarin.

Untuk pengambilan jatah 150 orang perhari yang sudah memesan mulai dilaksanakan pada hari Selasa (18/8) kemarin dengan mendirikan tenda di area Kantor BI Perwakilan Kaltara di Tarakan dengan melaksanakan protokol kesehatan Covid-19.

“Kebijakan itu semua ada di kantor pusat, kami di kantor perwakilan hanya melaksanakan semua kebijakan dan semuanya sama. Tentunya kantor pusat sudah mengatur secara proporsional mengenai uang yang beredarnya,” ujarnya.

Kemudian kapasitas jumlah penduduknya, supaya tidak ada satu daerah yang kelebihan atau kekurangan. Saat ini, sudah 97 persen dan tinggal tiga persen daerah yang belum verifikasi.

Dijelaskannya siapa saja yang cepat mendapatkan di aplikasi Pintar milik BI, maka akan mendapatkannya.  Ada proses verifikasi dan harus datang langsung, kemudian diverifikasi lagi kalau yang mengambil lain harus menggunakan surat kuasa. Waktunya jam 08.00 hingga 11.00 Wita.

“Bila tidak melakukan pengambilan pada jam 11.00 Wita maka akan batal atau hangus, kalau hangus bisa masuk lagi dan ada kesempatan untuk yang lain. Sepanjang masih ada kuotanya saat antusias masyarakat Kaltara sangat besar,” demikian Amran. (sur)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here