Dinilai Telah Mumpuni, Pendidikan SDM di Malinau Didominasi Berijazah S3

Plt Bupati Malinau Topan Amrullah

KAYANTARA.COM, MALINAU – Sektor pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Malinau hingga memasuki usia ke 21 tahun dinilai sangat baik.

Hal terbukti dari sekian banyak SDM yang turut serta membangun Bumi Intimung mengantongi ijazah terakhir S3 atau doktor. Baik bidang lingkungan, kehutanan dan lainnya.

Hal ini diungkapkan Plt Bupati Malinau Dr.Topan Amrullah,M.Si di tengah mempersiapkan hari jadi atau HUT Malinau ke-21 yang diperingati pada 26 Oktober 2020.

“Di lingkungan pemerintahan untuk tingkat pendidikan S3 atau doktor sudah di atas rata-rata dari kabupaten kota lainnya, bahkan dari Pemprov Kaltara. Begitu juga pendidikan S2 dan lulusan S,” katanya kepada wartawan, Rabu (21/10).

Tak hanya di jajaran Pemkab, sebut Topan, sebagian besar masyarakat Malinau juga memiliki pendidikan yang mumpuni. Dengan rerata strata satu atau S1.

Topan menerangkan pada program Gerdema jilid satu dan jilid dua ini Pemkab Malinau sangat fokus pada peningkatan SDM melalui sektor pendidikan. “Jadi memang salah satunya peningkatan SDM agar dapat mampu bersaing,” jelasnya.

Bahkan, kata Topan, Pemkab Malinau juga telah membuka kelas kerja sama dengan perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia.

“Contoh misalnya kita membuka kerjasama dengan Universitas Borneo Tarakan, Universitas Mulawarman Samarinda, dan beberapa universitas lainnya,” katanya.

Tak hanya itu, Pemkab Malinau juga telah membuka kelas untuk tenaga kependidikan dan tenaga keperawatan. “Karena memang di Malinau ini masih sangat membutuhkan tenaga pendidikan, guru, tenaga kesehatan baik itu perawat, bidan dan kedokteran,” jelasnya.

Berkaitan dengan potensi SDA, Topan menegaskan pihaknya memang tidak mengajurkan untuk putra-putri mengambil jurusan di sektor pertambangan.

“Meski hasil bumi kita tambang. tetapi pemerintah daerah tidak merekomendasikan itu. Karena kita di awal sangat menjaga virginitas hutan belantara di Malinau ini,” jelasnya. Akan tetapi, masih dikatakan Topan, dari lingkungan sudah ada menempuh serapan ilmu tersebut.

“Jadi disamping tenaga pendidik dan kesehatan. beberapa SDM di Malinau ada yang mengambil ilmu lingkungan, ilmu kelstarian hutan. Bahkan, sudah ada enam doktor ilmu lingkungan di Malinau ini,” demikian Topan. (adv/eby)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here