Sebanyak 83 Unit Tower Sudah Terbangun di Malinau

KAYANTARA.COM, MALINAU – Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Malinau mencatat jumlah tower yang telah berdiri di bumi intimung selama tahun 2012 sebanyak 83 unit tower yang tersebar di perkotaan, pedalaman dan perbatasan.

“Berdasarkan data yang ada saat ini, jumlah tower yang ada di Mlainau sebanyak 83 tower. Dengan rinciannya tower yang dibangun pemerintah malinau 8 tower, Kementerian Kominfo 44 tower dan non pemerintah atau swasta itu sebanyak 31 tower,” sebut Kepala Diskominfo Malinau Agustinus, Kamis (12/11)

Pembangunan tower di perkotaan, pedalaman dan perbatasan ini, diakuinya, jika dilihat berdasarkan catatan yang ada sudah sejak tahun 2012. Begitu pula pada pembangunan tower yang dilaksanakan oleh kementerian Kominfo.

“Jadi pembangunan tower yang ada di malinau ini bersamaan dengan kominfo di tahun 2012. Namun untuk kominfo itu, saat itu hanya sampai di tahun 2017 sehingga tidak berfungsi. Dan kita sudah meminta diaktifkan sampai sekarang ini,” jelas dia.

Lebih jauh Agus mengungkapkan, saat ini untuk kawasan yang membutuhkan pembangunan tower hanya tinggal beberapa titik saja. Khususnya di wilayah perkotaan yakni di Desa Seruyung, Kecamatan Malinau Utara.

“Jadi yang perkotaan itu hanya ada di desa seruyung. Dan kita sudah mendiskusikan dan mengusulkan agar pihak provider (telkomsel) untuk dapat memaksimalkan jaringan ke sana,” katanya.

Sebab, menurut dia, wilayah desa seruyung tersebut hanya terdapat beberapa titik mendapatkan jaringan. Namun terlepas daripada itu sudah mengalami blank spot. “Jadi memang di wilayah itu hanya ada beberapa titik tertentu saja yang ada signalnya. Selebihnya itu blank spot,” ungkapnya.

Selain desa Seruyung ini, lanjut Agustinus mengatakan yang membutuhkan pembangunan tower itu ada di Rajuk yang merupakan wilayah Desa Paking, Kecamatan Mentarang Hulu.

“Di rajuk membutuhkan penguat signal atau tower. Karena disitu untuk mendukung objek wisata air semolon. Kita juga sudah mengupayakan tahun depan agar rajuk desa paking itu mendapatkan alokasi BTS atau jaringan dan signal disitu dan sudah masuk dalam database Kementerian Kominfo,” tutur dia.

Disamping ke dua desa itu, sebut Agustinus, juga terdapat di wilayah kecamatan malinau selatan terdapat beberapa desa yang meamng masih keterbatasan jaringan. “Dan memang membutuhkan penguat signal. Sebenarnya ada, tapi terbatas. Dan kita juga sudah komunikasikan ke pihak telkomsel,” katanya.

Namun demikian, Agustinus memastikan untuk akses pembangunan tower ke setiap desa-desa yang ada di malinau ini sudah mecnapai 90 persen terpenuhi. “Kalau pun di empat desa yang sudah kita survey itu terlaksana tentu hanya tinggal dua desa saja, yaitu naha keramu dan long Erat Kecamatan Malinau Selatan hulu,” pungkasnya. (adv/eby)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here