Antisipasi Vaksin Palsu, Korem Maharajalila Tempatkan Personel di Pintu Perbatasan

Danrem 092/Maharajalila, Brigjen Suratno ketika diwawancarai wartawan.

KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Komando Resor Militer atau Korem 092/Maharajalila menyatakan sikap siap mengantisipasi penyeludupan vaksin palsu di pintu perbatasan.

Hal ini dibuktikan dengan mengutus pasukan pengaman perbatasan (Pamtas) untuk melakukan pemantauan secara intens terhadap aktivitas yang mencurigakan di perbatasan.

“Kami memang selalu memonitor informasi itu (penyebaran vaksin palsu). Makanya kita juga selalu waspada di daerah-daerah perbatasan. Kita kerja sama dengan rekan-rekan kepolisian untuk melakukan pengawasan,” kata Danrem 092/Maharajalila, Brigjen Suratno, Rabu (10/3/2021).

Dia menegaskan tiap jalur selalu diawasi secara ketat. Utamanya jalur yang dianggap potensi dijadikan pintu masuk utama barang-barang ilegal. Danrem juga mengaku sudah mengingatkan anggotanya agar senantiasa waspada.

“Tapi alhamdulillah sampai saat ini belum ada laporan vaksin itu masuk ke Kaltara. saya juga sudah ingatkan ke prajurit, selalu waspada setiap gerakan orang yang masuk. Pastikan barang yang dibawa, tidak berkaitan dengan vaksin atau apapun jenisnya,” jelasnya.

Meski vaksin itu telah beredar di beberapa negara, Danrem mengungkapkan tak menyiapkan operasi khusus di wilayah perbatasan. Meskipun potensi penyeludupan ilegal itu bisa melalui jalur di Kaltara, namun ia tetap yakin jika prajuritnya di perbatasan tetap akan selalu waspada.

Karena selama ini, tidak hanya vaksin palsu yang menjadi perhatian prajurit TNI. Melainkan juga segala tindak pidana, seperti penyeludupan sabu, perdagangan ilegal maupun penyeludupan lainnya.

“Kita tidak ada perintah khusus. Tapi walaupun gak ada perintah, tapi tetap kita monitor. Jangan sampai itu (vaksin palsu) beredar di Indonesia khususnya di Kaltara,” tegasnya.

Seperti diketahui, Interpol mengumumkan pembongkaran sindikat yang dicurigai sebagai pembuat vaksin Corona palsu. Dikutip dari berbagai sumber, pengungkapan itu berada di China dan Afrika Selatan (Afsel).

Di China, polisi telah berhasil melakukan 80 kasus penangkapan dan menemukan sedikitnya 3.000 dosis vaksin Corona palsu. Sementara, tiga warga negara China dan seorang warga Zambia ditahan di sebuah gudang penyimpanan di Germiston luar kota Johannesburg, Afrika Selatan dan menemukan 400 botol kecil (vial) atau setara dengan sekitar 2.400 dosis vaksin berisi vaksin palsu. (sb/nr/kyt)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here