Jalan Tembus Krayan-Malinau Ditarget Rampung pada 2023

Gubernur Zainal dan Wakil Gubernur Yansen TP saat berada di jalan perbatasan di Kecamatan Krayan Tengah

KAYANTARA.COM, MALINAU-Kunjungan kerja Gubernur Zainal Arifin Paliwang bersama Wakil Gubernur (Wagub) Yansen TP berlanjut di Kabupaten Malinau, Jumat (9/4).

Sehari sebelumnya, Gubernur Kalimantan Utara (Wagub) dan Wagub berkunjung ke Kecamatan Krayan Induk dan Krayan Tengah di Kabupaten Nunukan.

Selama dua hari berada di Krayan Induk dan Krayan Tengah, gubernur melihat langsung kondisi infrastruktur jalan yang sangat memprihatinkan di daerah perbatasan tersebut.

Masalah ini menjadi catatan penting bagi Zainal dan Yansen TP sebagai pucuk pimpinan roda pemerintahan Provinsi Kaltara hingga 2024.

“Kunjungan saya dan Pak Wagub di daerah-daerah ingin melihat secara langsung seperti apa fakta-fakta yang ada di lapangan, terutama masalah jalan,” tegas Zainal saat tiba Bandara R.A Besing Malinau.

“Infrastruktur jalan yang ada di Krayan harus dapat dibenahi. Termasuk jalan tembus dari Krayan menuju Malinau yang kami targetkan di tahun 2023 sudah terealisasi, sehingga jarak tempuhnya tidak perlu lagi 5 sampai 6 hari,” tambah Zainal.

Untuk itu, mantan Wakapolda Kaltara meminta doa dan dukungan seluruh masyarakat Kaltara khususnya Krayan dan Malinau.

Guna memuluskan niatnya ini, gubernur beberapa waktu lalu sempat meminta dukungan Panglima TNI Hadi Tjahjanto, agar program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) dengan skala besar dapat dilakukan di wilayah tersebut.

“Nantinya dalam pelaksanaan TMMD itu kita arahkan dari Malinau sampai Binuang,” katanya.

Apabila jalan tembus Krayan menuju Malinau terealisasi, gubernur memastikan masalah kebutuhan pokok bagi masyarakat akan berakhir. Termasuk persoalan tingginya harga sembako di Krayan selama ini.

“Kan selama ini sembako ke Krayan dikirim melalui transfortasi udara, sehingga menyebabkan harga-harga memberatkan warga. Jadi  kalau jalan Krayan ke Malinau sudah bisa dilalui, berarti sembako bisa dikirim melalui darat,” urainya.

“Bisa kita bayangkan semen saja per sak di perbatasan dipatok seharga sekitar Rp1,6 juta. Padahal di kota harga semen satu sak itu cuma Rp60 ribu,” sebut Zainal.

Pihaknya berkomitmen akan berupaya mengatasi masalah tersebut hingga selesai. “Kalau bisa di Krayan Satu Harga. Jadi bukan cuma BBM saja yang satu harga, tapi semua kebutuhan masyarakat bisa sama,” katanya. (mil/sur)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here