TPID se-Kaltara Sepakati 7 Langkah Antisipasi Tekanan Inflasi Ramadan dan Idulfitri 2023

Pimpinan KPwBI Kaltara saat memaparkan langkah-langkah mengantisipasi potensi inflasi selama Ramadan dan menjelang Idulfitri 2023 dalam acara silahturahmi bersama wartawan. (Foto: Mansyur/Kayantara.com)

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Utara bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se- Kaltara telah menyepakati tujuh langkah sebagai upaya mengantisipasi potensi tekanan inflasi selama bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri 1444 hijriah/2023 masehi.

Ketujuh upaya yang disepakati bersama pada 9 Maret 2023 lalu itu adalah peluasan kerja sama antardaerah, termasuk kerja sama pangan intra Kaltara yang perlu dilakukan guna mendukung ketersediaan pasokan.

Memperkuat ketersediaan data pangan melalui digitalisasi data pangan untuk mendukung perumusan kebijakan pengendalian inflasi, khususnya kerja sama antardaerah.

Melaksanakan sosialisasi belanja bijak untuk mendukung pengelolaan ekspektasi masyarakat agar tidak panic buying, khususnya kepada ibu rumah tangga.

Melaksanakan pasar murah dan sidak pasar untuk menjaga keterjangkauan harga di Kaltara, menggalakkan gerakan tanam pangan khususnya pada komoditas pangan utama, seperti bawang merah, cabai dan padi sebagai upaya ketersediaan pasokan di Kaltara.

Menjaga kelancaran distribusi di Kaltara khususnya optimalisasi tol laut dan perbaikan jalan trans Kalimantan. Terakhi yakni mengadakan high level meeting TPID baik di tingkat provinsi maupun kabupaten kota sebagai langkah koordinasi pengendalian inflasi.

“Pada prinsipnya BI Kaltara bersama TPID se-Kaltara secara konsisten terus melakukan berbagai strategi dalam pengendalian inflasi yang berlandaskan 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif),” kata Kepala KPwBI Kaltara, Indra Wahyu Sukma dalam acara silahturahmi bersama wartawan, Senin (3/4/2023).

Selain itu, BI Kaltara bersama TPID juga melakukan kegiatan lain seperti gelar pasar murah, sidak pasar, inisiasi kerja sama antardaerah, dan sosialisasi belanja bijak kepada masyarakat.

Pihaknya menambahkan secara spasial, capaian inflasi gabungan dua kota IHK di Kaltara pada Maret 2023 adalah 4,17 persen, dan merupakan yang terendah di Kalimantan.

Adapun inflasi kota penyusun IHK Kaltara yaitu Tarakan dan Tanjung Selor masing-masing berada pada peringkat ke-1 dan ke-7 terendah di Kalimantan secara tahun ke tahun.

“Terjaganya inflasi di Kalimantan Utara merupakan wujud dari sinergi TPID se-provinsi Kaltara yang dituangkan pada berbagai strategi pengendalian inflasi yang berlandaskan 4K,” ujarnya. (sur)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here