Fajar Mentari: Panitia IDCR Penuhi Syarat Kesepakatan

Fajar Mentari (kiri) saat foto bersama dengan panitia IDCR 2020. (Foto: Istimewa)

PERWAKILAN dari pihak panitia penyelenggara Industry of Creativity (IDCR) Indonesia menghubungi saya dalam rangka bertabayyun untuk sama-sama mencari titik tengah demi tercipta sebuah solusi bersama.

Oleh karenanya berdasar hasil diskusi kami, akhirnya pihaknya bersedia mengubah segala konsep acara sesuai dengan harapan kami.

Setiap masalah tentu ada jalan keluarnya selama masih ada nawaitu yang baik untuk dikomunikasikan, karena masalah tetaplah akan menjadi masalah jika itu didiamkan, sehingga semua harus berangkat dari adanya komunikasi. Itulah gunanya bertabayyun.

Saya pribadi juga tidak mau berdosa dengan menolak itikad baik mereka untuk bertabayyun. Apalagi hasil tabayyunnya mereka bersedia untuk memenuhi harapan kami sebagaimana kesepakatan awalnya sebelum ini menjadi polemik, maka tentunya hal ini harus kita akomodir dan apresiasi sepanjang mereka kembali kepada kesepakatan awal.

Menjadi tidak bijak rasanya ketika niat baik orang yang dianggap bermasalah dengan kita, kemudian ia datang meminta maaf, minta tolong, dan berharap agar masalahnya dapat diselesaikan, tapi kita tidak indahkan.

Prinsipnya dari hasil tabayyun kita, bahwa selain mereka juga telah menyadari dimana titik kelirunya, sekaligus berterimakasih dengan segala apa yang menjadi rujukan kita. Mereka sudah merubah konsep sesuai keinginan kita, memperbaiki apa yang menjadi dasar penolakan kita, bahkan termasuk logo dan tanggal pelaksanaannya.

Beberapa kegiatan mereka juga masih bersifat standar dan tergolong umum dijumpai di banyak event, dalam hal ini saya juga harus objektif dalam menilai ketika tidak ada dasar kami untuk menolak.

Di samping itu, mengingat dan menimbang pihak mereka tentu juga sudah mengeluarkan kerugian yang besar, demi menjaga kondusifitas di tubuh mereka, sehingga saya pikir persoalan mereka layak dibantu, namun tidak lepas dengan catatan.

Catatan itu adalah panitia penyelenggara tetap konsisten dan komitmen untuk menyesuaikan hasil kesepakatan sedari awal yang menjadi tuntutan kami, sebagaimana pun kami wajib hukumnya tetap setia pada kesepakatan. Maka dengan ini kami sudah tidak mempermasalahkan, dan memberi support kepada karya-karya positif mereka.

Hal ini akan saya bincangkan bersama teman-teman, dan apa ending dari segalanya itu pasti kita daulatkan kepada kepala daerah selaku pengambil keputusan terakhir. (*)

Penulis: Fajar Mentari, S.Pd

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here