Karena Masalah Piutang, Warga Tarakan Ini Ditikam & Pelakunya Diduga Eks Napi

Ilustrasi Pembunuhan (Ist)

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Warga net yang tergabung di salah satu grup facebook dihebohkan dengan sebuah postingan terkait dugaan kasus penikaman.

Postingan ini diunggah oleh akun facebook bernama Sultansivasaifullah pada Kamis (16/4). Dalam postingannya, Sultansivasaifullah meminta bantuan kapada warga agar segera melaporkan tindak kriminal itu ke polisi.

“Buat semua warga Tarakan saya mohon bantuannya bagi yang kenal dan menemukan orang di foto ini, untuk segera melaporkan ke polisi,” tulis Sultansivasaifullah dalam postingannya.

Korban penikaman itu dialami adik kandungnya yang dilakukan di depan Pasar Gusher di Jalan Gajah Mada Kelurahan Karang Rejo dengan menggunakan pisau taji ayam.

Sultansivasaifullah juga menyebutkan kalau pria yang diduga sebagai pelaku ini, baru saja bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Tarakan.

“Orang ini menikam adik saya di depan Gusher dan langsung lari, dia baru bebas seminggu lalu dari Lapas berkat program asimilasi corona,” jelas dia dalam postingannya.

“Kondisi adik saya sangat memprihatinkan dan mengeluarkan banyak darah, karena pembuluh darahnya kena benda tajam sehingga harus segera dioperasi,” tambah Sultansivasaifullah.

Dia juga mengatakan pelaku penikaman adiknya sempat tersandung kasus serupa yang dilakukan di daerah Pasar Beringin Kelurahan Selumit Pantai.

Hal ini benarkan oleh Nur Aina Mardiana selaku orang tua angkat korban saat dikonfirmasi media ini.

Mardiana menuturkan, penikaman itu terjadi pada Senin (13/4) sekitar pukul 21.15 Wita. Korban diketahui bernama Irfan, sedangkan pelaku merupakan kenalan korban berinisial DD.

“Anak angkat saya ini tinggal di Jalan Mulawarman di Gang Salak RT. 54. Waktu kejadian, dia (korban) baru dari perikanan melihat speedboat karena mau persiapan masuk tambak,” ceritanya.

Namun dalam perjalanan pulang ke rumah, tanpa sengaja korban berpapasan dengan pelaku di jalan tersebut dan langsung menghentikan motor yang digunakan Irfan guna menagih uang yang sempat dipinjamkannya sebelum masuk penjara kepada korban.

“Irfan sebenarnya sudah mengatakan tidak ada uang, karena hal itu keduanya terjadi adu mulut hingga akhirnya penikaman terjadi,” terang Mardiana.

Pascapenikaman itu, Mardiana menyebutkan kondisi Irfan sudah membaik setelah menjalani operasi di RSUD Tarakan.

“Kami sekeluarga mohon doanya, kami juga sudah melaporkan kasus ini ke pihak berwajib, agar kasus ini dapat diproses lebih lanjut,” demikian Mardiana. (*)

Reporter: Mansyur Adityo

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here