Warga Sangasanga Dimakamkan Tanpa Protokol Kesehatan Ternyata Positif Corona

Martina Yulianti, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kutai Kartanegara

KAYANTARA.COM, KUTAI KARTANEGARA – Seorang warga Kecamatan Sangasanga, Kutai Kartanegara (Kukar), laki-laki berusia 68 tahun, yang meninggal positif Covid 19 pada Kamis (2/7/2020), diduga dimaka

mkan tanpa protokol penanganan Covid-19.

Pasien diidentifikasi sebagai KK-73, berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD IA Moeis Samarinda, meninggal dunia 2 Juli 2020.

Pasien dirawat karena demam dan sesak napas pada Rabu (1/7). Namun, baru dinyatakan positif Covid-19 setelah hasil swab tenggorok keluar pada Selasa (7/7). Selasa malam, dihubungi kerabat yang bersangkutan.

Melalui sambungan telepon, sumber yang enggan disebut namanya ini mengungkapkan, yang bersangkutan masuk rumah sakit lantaran shock karena istrinya meninggal. Sehingga, kondisi kesehatan yang bersangkutan langsung drop.

“Setelah penguburan (sang istri) beliau dibawa ke rumah sakit Abdul Moeis. Lalu beliau meninggal,” ujarnya.

Berdasarkan surat keterangan diagnosis RSUD IA Moeis, hasil IFA (immunofloroassy) yang bersangkutan dinyatakan non-reaktif. Kemudian yang bersangkutan dimakamkan di salah satu tempat pemakaman umum (TPU) Sangasanga Dalam tanpa protokol penanganan Covid-19.

“Di kuburan muslimin aja, di Sangasanga Dalam, tapi nggak ada hubungannya sama, Covid ya,” tegasnya.

Ia menambahkan, pada Rabu 8 Juli (hari ini) pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kukar akan melakukan pengambilan swab massal terhadap warga yang memiliki kontak erat dengan pasien tersebut.

“Pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan menurut informasi yang saya dapat itu melakukan tes swab untuk pihak keluarga sama yang memandikan,” jelasnya.

Sementara, sumber di pemerintahan membenarkan informasi bahwa pemakaman yang dilakukan terhadap pasien yang belakangan terkonfirmasi positif Covid-19 itu tidak menggunakan protokol penanganan Covid-19. Sehingga Gugus Tugas Penanganan Covid-19 langsung melakukan tracing kontak erat terhadap pasien tersebut. Ia pun menjelaskan bahwa pihak Gugus Tugas akan melakukan swab massal di Sangasanga.

Dihubungi terpisah, Direktur RSUD IA Moeis, Syarifah Rahimah membenarkan pasien meninggal adalah kasus yang terkonfirmasi Covid-19. Ia mengaku pihaknya yang mengantarkan jenazah hingga ke rumah duka.

“Keluarga mengiringi, sampai Sangasanga, Dinas Kesehatan Kukar yang ambil alih,” ujar Syarifah.

Namun saat ditanya terkait proses pemakaman, Syarifah enggan berkomentar. “Tanyakan ke Dinkes-nya (Dinkes Kukar) karena bukan ranahnya rumah sakit,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kukar, yang juga Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19, Martina Yulianti menampik bahwa jenazah diserahkan kepada Dinkes. Dia menjelaskan, proses penanganan jenazah PDP yang meninggal harusnya menggunakan penanganan dengan protokol Covid-19, mulai dari pemulasaran di rumah sakit hingga pemakaman.

“Pemakaman dengan protokol Covid itu mulai dari pemulasaran di rumah sakit sampai dengan pemakaman. Jadi harus dari rumah sakitnya yang memulasarkan jenazah dengan cara Covid. Jadi tidak dipulangkan dengan cara biasa kemudian nanti dimakamkan dengan secara Covid. Tapi sejak pemulasaran itu sudah dengan tata cara protokol Covid, otomatis pemakamannya dengan cara Covid,” jelasnya.

Menurut Plt Direktur RSUD AM Parikesit ini jika PDP meninggal dipulangkan dengan cara biasa, pastinya akan berpotensi menularkan jika hasilnya positif, dengan banyaknya kontak saat di rumah duka maupun pemakaman, karena banyak warga yang melayat. Selain itu pasien pasti akan dimandikan lagi di rumah duka.

“Kalau misal dipulangkan biasa, itu nanti akan ada yang melayat, akan dimandikan pasiennya, kontaknya sangat banyak, kan,” tuturnya.

Yuli pun mengatakan pihaknya sudah melakukan tracing terhadap kontak erat, dan hari ini akan melakukan swab massal terhadap orang yang melayat dan menangani jenazah di rumah duka hingga pemakaman.

“Hari ini di-swab semua. Ini kerja sama antara Dinsas Kesehatan, Puskesmas Sangasanga, Puskesmas Muara Jawa, untuk membantu pengambilan swab supaya cepat, dan nanti akan diperiksa di Lab PCR RSUD AM Parikesit,” tutupnya. (*)

Sumber: Selasar.co

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here