KPU Buka Pendaftaran Relawan Demokrasi, Ini Syaratnya

Rapat koordinasi pembentukan relawan demokrasi Pilkada Serentak 2020 oleh KPU Kaltara yang bertugas di kabupaten kota.

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Jelang Pilkada Serentak 2020, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Utara bersama KPU kabupaten kota membuka pendaftaran calon relawan demokrasi.

Kegiatan perekrutan tersebut dilakukan guna untuk memastikan proses sosialisasi dan pendidikan pemilih bisa berjalan dengan dengan baik. 

Rencananya, salah satu syarat menjadi relawan demokrasi telah berusia 17 hingga 50 tahun. Tidak tercatat pengurus partai atau tergabung dalam tim pemenangan calon pilkada.

“Dan tidak pernah memposting di medsos soal figur calon yang dijagokan atau menjatuhkan calon,” kata Komisioner KPU Kaltara Hariyadi Hamid usai mengelar rapat koordinasi pembentukan relawan demokrasi di ruang pertemuan KPU Tarakan, Rabu (12/8).

Dalam dua pekan kedepan, relawan demokrasi yang sudah mendaftarkan diri ke KPU dan telah memenuhi syarat akan diberikan bimbingan teknis (bimtek).

“Mereka nanti akan diberikan anggaran kegiatan sendiri di luar honor dan uang transportnya. Mereka juga akan dilengkapi atribut KPU dalam melaksanakan tugasnya, seperti baju, topi atau lainnya yang berlogo KPU,” terangnya.

“Berdasarkan kesepakatan bersama KPU kabupaten kota, ada 80 relawan yang kami butuhkan di setiap kabupaten kota yang terbagi 10 basis,” tambah Hariyadi.

Rincinya, dari 10 basis relawan demokrasi tersebut diantaranya adalah untuk kaum pemilih pemula, perempuan, komunitas, netizen, keluarga dan keagamaan.

Dia memastikan setiap daerah memiliki basis berbeda atau tergantung konteks kewilayahannya. Misalnya, di perkotaan yang mudah diakses dengan internet akan dibutuhkan basis netizen yang jumlahnya lebih banyak ketimbang basis komunitas yang berada di pedalaman.

“Kalau di pedalaman akan diperkuat basis keluarga atau keagamaan serta komunitas. Jadi masing-masing basis bervariasi. Tapi minimal setiap basis 4 orang atau lebih  tergantung kebutuhan masing-masing daerah,” jelasnya.

Basis pemula akan diprioritaskan kepada anak pelajar SMA atau mahasiswa agar ada kedekatan emosional saat melakukan sosialisasi tentang pilkada tahun ini.

Sementara untuk basis keluarga diutamakan bagi kalangan ibu-ibu. Para ustaz dan pendeta serta tokoh agama berada dalam basis keagaman. Basis netizen diperuntukan bagi mereka yang selama menjadi pelaku media sosial. (pri/sur)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here