KAYANTARA.COM, TARAKAN –Stunting menjadi salah satu permasalahan yang disebabkan oleh kemiskinan. Tak terkecuali di Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Akibatnya, bagi anak yang mengalami stunting tidak hanya terhambat pertumbuhan fisiknya, tetapi juga perkembangan otaknya yang menyebabkan kecerdasan intelektualnya rendah.
Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), menggelar Program Pendidikan Pemberdayaan Perempuan dan Pelatihan.
Kegiatan yang dilaksanakan selama seminggu kedepan di PKBM Cordova Cendekia Kelurahan Karang Anyar Pantai Kecamatan Tarakan Barat ini diikuti kurang lebih 30 peserta sejak Sabtu (19/9/2020).
Kepala Bidang PAUD Disdikbud Tarakan Harifah Kabid PAUD mengatakan, pelatihan tersebut merupakan bantuan dari Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen Kemendikbud RI.
“Program ini hanya dijalankan di 30 kabupaten kota se Indonesia, salah satunya di Kaltara di kota Tarakan. Hari ini mulai acara pembukaan, tujuannya untuk memberikan keterampilan khusus kepada ibu-ibu dalam rangka meningkatkan penghasilan atau pendapatannya, mencegah stanting, dan meningkatkan kualitas hidupnya,” terang Harifah kepada Kayantara.com.
Dia menyebutkan, pelatihan tersebut melibatkan masing-masing lima Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) dan PKK. “Hasil kegiatan keterampilannya yang mereka olah ini, nantinya akan kami pamerkan pada tanggal 28 November 2020 di kantor wali kota,” ujarnya.
Ketua Panitia Muhamad Darwis menambahkan, bahwa hasil laut yang diolah peserta diantaranya kepiting, ikan, dan udang.
Kemudian diolah menjadi bahan pembuatan abon, sosis, nugget serta lainnya. “Kita juga melibatkan orang yang ahli dalam bidang perikanan untuk memberikan khusus,” ujarnya singkat.
Untuk diketahui, dalam acara pembukaan pelatihan dengan menerapkan protokol kesehatan ini juga diselingi pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis oleh PMI Tarakan. Serta pembagian masker guna mengantisipasi penularan Covid-19. (sur)