Tingkatkan Kesadaran Masyarakat sebagai Pelaku Pariwisata Melalui Pelatihan dan Pendampingan

Pelatihan dan pendampingan tentang pariwisata kepada masyarakat selaku pelaku pariwisata yang dilaksanakan oleh Disbudpar Malinau, belum lama ini.

KAYANTARA.COM, MALINAU – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Malinau menilai tingkat kesadaran masyarakat sebagai pelaku pariwisata harus terus dilakukan dengan cara memberikan pelatihan dan pendampingan.

“Jadi peran serta masyarakat sangat dibutuhkan. Karena mereka sebagai kunci utamanya karena sebagai pelaku pariwisata. Jadi selain dari pemerintah dan pihak swasta, masyarakat yang lebih berpegangan besar. Karena mereka adalah objek dan subjek dari kegiatan kepariwisataan itu,” ujar Kepala Disbudpar Malinau Ajang Kahang, pekan lalu.

Dikatakan Ajang, masyarakat juga harus memiliki jiwa sapta pesona dalam pengembangan wisata yang ada di desa-desa tersebut.

“Karena memang dari 7 desa wisata yang ada itu memiliki objek-objek yang sangat bagus. tinggal bagaimana mereka mengkomunikasikan segala kebutuhan terhadap kepariwisataan itu,” jelasnya.

Dia berharap dari seluruh desa wisata yang ada ini dapat berkoordinasi dan mengkomunikasi hal-hal apa saja yang dibutuhkan. Tentu, pihaknya akan segera tindaklanjut dan diteruskan ke tingkat provinsi hingga tingkat pusat.

“Karena memang dalam pengembangan objek wisata itu ada melalui dana alokasi khusus. Hanya saja, memang persyaratan-persyaratan harus dipenuhi baik itu kegiatan fisik maupun non fisik. Jadi di setiap desa itu memiliki kesempatan,” ungkapnya.

Menurut Ajang, setiap tahun pemerintah daerah mengelola dana alokasi khusus (DAK) tersebut dari pemerintah pusat. Namun DAK itu tidak langsung di kelola desa wisata tersebut.

“Akan tetapi, nantinya dana itu diperuntukkan bagi desa yang telah mengusulkan sesuai dengan persyaratan yang ada. Bahkan tahun ini juga dari beberapa desa wisata yang ada sudah dibangun melalui DAK. Contoh gazebo, jembatan kayu, jalan setapak, pintu gerbang. Semuanya itu dari Pemerintah pusat,” jelasnya.

Upaya pariwisata dalam peningkatan ekonomi, diakuinya, saat ini sudah berjalan di masing-masing desa wisata tersebut. Namun, memang masih ada yang masih sangat minim dikarenakan beberapa faktor.

“Salah satunya itu bagaimana mengait dan memberikan daya tarik bagi wisatawan manca negara maupun wisatawan nusantara,” tutur dia.

Terlebih lagi, kata Ajang, di masing-masing desa wisata itu juga telah memiliki fasilitas atau penunjang dalam kebutuhan objek wisata tersebut.

“Jadi memang peningkatan ekonomi wisata itu ada. Bahkan fasilitas sudah tersedia didesa-desa. Mulai dari home stay hingga pemandu wisata. Dan memang yang belum tersedia misalnya warung dan cindera mata yang memang masih sangat minim,” ungkapnya.

Karena itu, kata Ajang, sangat dibutuhkan peran serta dari masyarakat desa itu dalam menyediakan sebagai penunjang ekonomi wisata tersebut. “Terpenting itu, bagaimana masyarakat desa harus konsisten. Jangan tiba-tiba ada, terus hilang lagi. Yah memang kita memahami untuk usaha itu memerlukan modal, tapi usaha harus juga diiringi dengan konsisten,” pungkasnya. (adv/eby)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here