Luapan Air Sungai Bahau di Perbatasan Meluap, Jembatan Dely Terbawa Arus

KAYANTARA.COM, MALINAU – Musibah banjir di Kabupaten Malinau belum berakhir. Terbaru, sejumlah desa di Kecamatan Bahau Hulu dan Pujungan kembali menjadi terdampak banjir.

Hal ini menjadi perhatian serius oleh Pemkab Malinau.  Dalam keterangan persnya yang diterima Kayantara.com pada Kamis (20/5/2021), Bupati Malinau Wempi W Mawa mengatakan sejumlah desa di dua kecamatan perbatasan itu terendam banjir akibat luapan air Sungai Bahau.

Bahkan, salah satu aset Pemkab Malinau yaitu Jembatan Dely yang dibangun pada 2016 silam hanyut terbawa arus sungai.

“Intensitas curah hujan tadi malam (Rabu) cukup tinggi, banjir mulai naik pada pukul 12.000 Wita. Puncaknya jam 4 pagi,” kata Wempi kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (20/5).

Banjir besar pernah terjadi di daerah tersebut pada 2015 lalu. Namun saat itu debit air tak separah tahun ini. Bahkan jembatan Dely yang dibangun DPUPR Perkim Malinau dengan bentangan 45 meter itu debit airnya tidak sampai ke atas.

“Tetapi kali ini memang debit air sudah melampaui dari jembatan itu, sehingga mengakibatkan jembatan pun hanyut terbawa arus,” jelasnya.

Debit air Sungai Bahau yang terjadi Kamis dini hari mencapai kurang lebih enam meter.

“Jembatan ini memang aset yang ssangat penting. Karena jembatan itu menghubungkan antardesa dari Long Berini ke Apau Ping dengan desa-desa lainnya,” tutur dia.

Dia juga menyebutkan berdasarkan informasi dari PUPR Perkim Malinau bahwa pembangunan jembatan Dely bersumber dari APBD Kabupaten Malinau senilai Rp 9 miliar tahun 2016.

“Informasi terbarunya air sudah mulai surut. Tapi kalau intensitas curah hujan tinggi lagi, tentu kita tidak bisa pastikan apakah akan kembali meluap atau tidak,” ujarnya.

Mengatasi masalah ini, pihaknya sudah mengambil langkah-langkah percepatan dengan mengkoordinasikan kepada pihak Kecamatan Pujungan dan Bahau Hulu beserta unsur Danramil dan Kapolsek serta pemerintahan desa maupun masyarakat agar saling bahu membahu membantu warganya.

Disamping itu, Wempi juga sudah mengintruksikan agar pemerintahan kecamatan dan desa memastikan ketersediaan kebutuhan sembako.

Mengingat ketika air sudah besar tentu ada beberapa desa yang akan terisolir. “Bahkan kemungkinan tidak mudah untuk menjangkaunya karena air sungai sangat deras. Jadi pemerintahan kecamatan dan desa harus saling berkoordinasi,” terangnya.

Ia juga meminta kepada pemerintahan kecamatan desa untuk senantiasa memberikan informasi debit air di sungai kepada warganya.

“Jadi penyampaian informasi debit air sungai harus satu pintu melalui dari pemerintahan kecamatan dan desa atau RT. Jadi setiap waktu harus disampaikan perkembangannya kepada masyarakat untuk kondisi air sungai,” jelasnya.

Wempi memastikan tak ada korban jiwa atas kejadian tersebut. Hanya saja, dari sisi fasilitas dan harta benda masyarakat sudah pasti terendam.

Begitu pula di sektor pertanian dan perkebunan. “Karena memang banjir ini kita tidak bisa prediksi. Apalagi luapan air sungai terjadinya malam hari. Bukan siang hari,” tutur dia.

Apabila  sudah surut pemerintah kecamatan dan desa, Wempi harapkan segera inventarisir apa saja yang kerugian yang dialami oleh masyarakat desanya untuk diberikan bantuan.

Akan tetapi, daerah tersebut belum bisa dilewati karena melalui jalur sungai. Begitu pula dengan pesawat mengingat kondisi curah hujan yang pastinya akan menghambat proses penyaluran bantuan.

“Makanya pemerintah kecamatan dan desa harus memastikan dulu sembako yang tersedia yang ada di dalam desa. Jika memungkinkan pemerintah daerah akan segera ke lokasi,” ungkapnya.

Wempi juga menyampaikan untuk wilayah Malinau sendiri untuk sungai Mentarang memang dalam 4 hari ini sudah surut untuk di Long Sulit.

“Sudah surut dalam 4 hari ini. dan untuk di sungai sesayap juga sudah masuk air mati. Jadi mudah-mudahan tidak ada pertemuan air yang menyebabkan malinau terendam banjir. Tapi kami tetap mengimbau masyarakat harus waspada,” katanya.

Apalagi, informasi dari Krayan masih banjir dan intensitas hujan cukup tinggi. Secara otomatis banjir susulan kemungkinan bisa saja terjadi.

“Karena tadi malam di wilayah krayan masih hujan dan saat ini masih banjir. Tentu akan menambah debit air di Long Sulit yang menuju arah sungai mentarang dan beberapa sungai lainnya. Dan termasuk juga Sungai Sesayap,” ungkapnya. (eby)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here