Produksi Perikanan Kaltara Melimpah, Capai Ratusan Ton per Tahun

Rumput laut salah satu potensi yang ditinjau Gubernur Kaltara Drs H Zainal A.Paliwang SH, M.Hum bersama istri, Hj Rachmawati SH di Nunukan, belum lama ini. (Foto: DKISP Kaltara)

KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Sektor kelautan dan perikanan di Kalimantan Utara (Kaltara), merupakan salah satu potensi yang besar, selain pertambangan dan perkebunan.

Berdasarkan data yang diterima Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik, dan Persandian (DKISP) Kaltara, H. Iskandar, S.IP ,M.Si, total produksi perikanan tangkap laut Kaltara pada 2020 lalu, mencapai 25.230,04 ton, dengan nilai produksi Rp 7.075.771,13.

Kota Tarakan penyumbang perikanan tangkap laut terbesar yang mencapai 13.430,41 ton dengan nilai produksi Rp 378.081,69. Sedangkan Kabupaten Bulungan 6.973,58 ton dengan nilai produksi mencapai Rp 191.765,84.

Kabupaten Nunukan sebanyak 4.140,55 ton dengan nilai produksi mencapai Rp 189.567,64. Dan, Kabupaten Tana Tidung 685,49 ton dengan nilai produksi Rp 16.355,95.

Sementara untuk produksi perikanan umum daratan (PUD) di Kaltara pada 2020 lalu, tercatat sebesar 574,30 ton dengan nilai produksi mencapai Rp 21.892,00.

Kabupaten Bulungan sebesar 177,87 ton dengan nilai produksi mencapai Rp 6.570,67. Malinau 95,62 ton dengan nilai produksi Rp 4.049,05.

Sedangkan Tana Tidung 190,76 ton dengan nilai produksi Rp 7.163,55. Dan, Nunukan sebesar 110,05 ton dengan nilai produksi Rp 4.108,72.

Kepala Bidang Statistik DKISP Kaltara, Jufri S.Hut mengatakan, produksi hasil perikanan tangkap laut tidak hanya dijual dan dikonsumsi masyarakat Kaltara. Namun, sebagian diekspor.

“Produksi yang dicatat, tidak termasuk ikan yang diperoleh dalam rangka olahraga atau rekreasi. Juga ikan yang dibuang kembali ke laut setelah ditangkap, atau ikan yang dibuang karena terkena racun, pencemaran atau penyakit,” kata Jufri, Rabu (22/9/2021).

Selain produksi perikanan tangkap laut dan PUD, lanjutnya, Kaltara juga memiliki produksi perikanan budi daya sebanyak 536.898,70 ton dengan nilai produksi mencapai Rp 1.890.155,70. “Sementara volume ekspor perikanan sebesar 17.489,66 ton. Dengan nilai produksi mencapai USD 118.334.625,” ujarnya. (els/DKISPKaltara)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here