KAYANTARA.COM, TIDENG PALE – Keberadaan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Tana Tidung kian eksis hingga sekarang.
Kendati sempat dilanda wabah Covid 19 selama dua tahun, namun tak menyurutkan keberadaan para pelaku UMKM.
Apalagi keberadaan pelaku UMKM tersebut mendapat dukungan penuh dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Tana Tidung melalui bermacam inovasi. Misalnya melakukan pembinaan serta pelatihan kepada para pelaku usaha.
Kepala Bidang Koperasi dan UKM Disperindagkop Tana Tidung, Pratiwi menyebutkan, hingga November 2022 lalu setidaknya tercatat ada 1.500 pelaku UMKM yang tersebar di wilayah KTT.
“Dari jumlah pelaku usaha tersebut terdiri dari berbagai jenis usaha, seperti kuliner, toko-toko kelontongan dan yang paling banyak itu adalah pedagang sembako,” katanya kepada Kayantara.com, Senin (20/2/2023).
Melihat tren positif ini, pihaknya terus memberikan perhatian lebih melalui upaya peningkatan potensi pelaku UMKM di Tana Tidung agar jauh lebih baik. “Baik dari produksinya maupun hasilnya,” ujar Pratiwi.
Pratiwi mengungkapkan sejauh ini pelaku UMKM dihadapi sejumlah tantangan serius dalam menekuninya. Yakni persoalan sumber daya manusia, keterampilan maupun kemampuan dana yang dimiliki.
“Masalah pendanaan yang dihadapi, pemerintah telah ikut andil membantu melalui bantuan dana Perbankan. Dan memberikan pelatihan manajemen keuangan,” katanya
Termasuk pelatihan dalam mengolah makanan. Khususnya dengan memanfaatkan produk lokal. “Melalui pelatihan olah makanan tersebut, Disperindagkop berkeinginan para ibu rumah tangga dapat berdaya dalam perekonomian keluarga, dengan berwirausaha sesuai kemampuan yang dimiliki,” tuturnya. (rko)