Pemerintah Pastikan Upaya Atasi Lonjakan Harga Beras

KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Kepala Biro Perekonomian, H. Rohadi, SE., M.AP, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah (PID) Tahun 2023 secara daring di Ruang Rapat Lantai III Kantor Gubernur Kaltara. Rakor ini dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri RI), Tito Karnavian, pada Senin, 09 Oktober 2023.

Berdasarkan data evaluasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai 90 kota pantauan IHK nasional di bulan September 2023, tercatat bahwa inflasi year on year (yoy) tertinggi terjadi di Kota Manokwari dengan 5,26 persen, diikuti oleh Kota Tanjung Pandan dengan 5,03 persen, dan Kota Merauke dengan 4,72 persen.

Sementara itu, kota dengan inflasi terendah adalah Kota Gorontalo dengan 1,16 persen, Kota Manado dengan 1,16 persen, dan Kota Bungo dengan 1,17 persen. Di Wilayah Kalimantan, Tanjung Selor menjadi kota dengan inflasi terendah, yaitu 1,69 persen.

Pada bulan September 2023, harga barang/jasa gabungan Kota Tarakan dan Kota Tanjung Selor mengalami inflasi Year on year (yoy) sebesar 2,16 persen dengan deflasi bulanan (mtm) sebesar -0,07 persen. Kota Tanjung Selor sendiri mengalami inflasi Year on year (yoy) sebesar 1,69 persen dengan deflasi bulanan (mtm) sebesar -0,44 persen, sedangkan Kota Tarakan mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 2,28 persen dengan inflasi bulanan (mtm) sebesar 0,03 persen.

Deflasi bulanan (mtm) yang terjadi di gabungan Kota Tarakan dan Kota Tanjung Selor dipengaruhi oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar -0,29 persen, kelompok kesehatan sebesar -0,08 persen, dan kelompok transportasi sebesar -0,07 persen. Sementara itu, kelompok-kelompok lainnya mengalami inflasi atau naik harga.

Dalam Rapat secara Daring tersebut, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat bahwa beras masih menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar secara tahunan dengan kontribusi 0,55 persen. Ini disebabkan oleh lonjakan harga beras sebesar 18 persen dibanding tahun sebelumnya, terutama di wilayah timur Indonesia seperti Papua, Papua Barat, Maluku, Kalimantan Utara, Bali, dan Sumatera Barat.

Andriko Noto Susanto, Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, mengatakan bahwa harga beras medium di berbagai zona mengalami kenaikan signifikan, seperti di zona 1 (Bali dan sekitarnya), zona 2 (Kaltara dan sekitarnya), dan zona 3 (Papua dan sekitarnya).

Secara umum inflasi pada September 2023 mengalami penurunan sekitar 1 persen dibandingkan bulan sebelumnya, inflasi pada sektor pangan masih meningkat dari 2,4 persen menjadi 3,6 persen.

Beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga antara lain gabah kering panen, beras medium, beras premium, dan jagung.

Tito mendorong langkah-langkah untuk mengendalikan inflasi nasional, termasuk pemantauan stok dan stabilitas harga pangan di daerah, serta intervensi di daerah yang mengalami kekeringan produksi beras dan kenaikan harga beras. Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat menjaga stabilitas harga pangan di Daerah.

“Untuk itu daerah mohon betul tiap-tiap provinsi kabupaten/kota mengecek betul, mengecek betul di pasar, di tempat distributor, di gudang Bulog masing-masing, apakah stoknya cukup atau tidak. Kalau seandainya diperkirakan tidak cukup segera mengambil langkah antisipasi, misalnya melalui kerja sama pembelian antardaerah yang surplus, terutama daerah defisit, jangan kepala daerah, Satgas, Forkopimda diam saja, begitu terjadi kelangkaan harganya naik baru bingung, Tegasnya”.

Hadir dalam rapat tersebut, Kanwil DJPB kaltara, KOREM 092/Maharajalila, BPS Kaltara, Disperindagkop, Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, Bappeda dan Litbang, DKP dan Dinas Pertanian. (dkisp)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here