Dijajakan secara Daring, Kayu Bajakah Kering Rutin Lapor Karantina

Petugas Karantina Pertanian Tarakan ketika memperlihatkan kayu Bajakah yang hendak dikirim ke sejumlah daerah di Indonesia.

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Kayu Bajakah? Ya, kayu bajakah pasti sudah banyak yang paham tentang kayu ini, tapi tau nggak apa arti kayu bajakah?

Bajakah dalam bahasa Dayak Ngaju berarti “akar-akaran” dalam bahasa Dayak Maanyan disebutkan “wakai”, yakni beberapa ratus spesies tumbuhan pembelit-pemanjat di rimba hutan Kalimantan. Nama bajakah bukan spesies tetapi nama sekumpulan akar akaran.

Ternyata penggunaan bajakah untuk obat telah dilakukan oleh Suku Dayak Ngaju sejak beberapa ratus tahun yang lalu lho sobat karantina.

Pada tahun 2019, tiga siswa SMA Negeri 2 Palangkaraya sukses memperoleh medali emas atas karya ilmiah mereka yang berjudul “Bajakah Tunggal, The Cancer Medicine from Nature” pada ajang World Invention Creativity Olympic (WICO).

Hasil dari riset mereka, didapati jika tanaman bajakah memiliki kandungan senyawa-senyawa fitonutrien yang bisa mematikan beberapa sel kanker.

Sejak saat itu minat masyarakat di seluruh Indonesia akan kayu bajakah semakin meroket. Pascaviral kayu bajakah mulai dijual secara daring dengan permintaan  yang tinggi dan berkelanjutan.

Di Bulan Agustus 2020, Karantina Pertanian Tarakan Wilayah Kerja Bandara Juwata telah menerbitkan sertifikat kesehatan tumbuhan untuk 572 kali permohonan dengan total 767 kg Bajakah yang dikirim ke seluruh Indonesia.

Umi Ngafifah, Amd. Pejabat Karantina Pertanian Tarakan Wilker Bandara Juwata melakukan pemeriksaan fisik terhadap puluhan paket bajakah kering untuk memastikan kayu tersebut bebas dari organisme pengganggu tumbuhan, Rabu (02/09).

“Kayu bajakah yang dilaporkan dalam kondisi kering, tidak berjamur serta dikemas dengan kemasan yang tertutup sehingga layak untuk dilalulintaskan kemudian bisa diterbitkan sertifikat kesehatan” ujar Umi Ngafifah. (bkp/sur)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here