Lagi Rayakan Nyepi di Tengah COVID-19, Umat Hindu di Tarakan Tiadakan Open House

Prosesi ibadah Nyepi menyambut Tahun Baru Saka 1942 di Pura Agung Giri Jagat Natha Kota Tarakan, malam tadi. (Foto: Kayantara.com)

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Puluhan umat Hindu di Kota Tarakan melaksanakan prosesi ibadah menyambut hari raya Nyepi di Pura Agung Giri Jagat Natha, Sabtu malam (13/3/2021).

Prosesi ibadah umat Hindu itu dinamakan pengerupukan. Yaitu upacara korban suci atau Mecaru Agung menjelang Tahun Baru Saka 1943.

Artinya upacara untuk mensucikan buana agung dan buana alif. Ini merupakan proses membersihkan alam dari gangguan makhluk jahat agar kembali ke alamnya.

Upacara pengerupukan di pura yang beralamat di Jalan Asparagus Pasir Putih Kelurahan Karang Anyar kali ini, tak berbeda dari rangkaian perayaan Nyepi tahun lalu.

Hal tersebut disebabkan wabah pandemi COVID-19 yang terus menelan korban jiwa. Meski begitu, prosesi ibadah yang tampak sederhana ini tetap berlangsung khidmat.

Salah satu ibadah yang ditiadakan lantaran pandemi adalah pawai ogoh-ogoh. “Seluruh umat Hindu di Indonesia tidak melaksanakan pawai ogoh-ogoh karena pandemi,” kata Wakil Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kalimantan Utara (Kaltara), I Made Wayan Suwabu.

Selanjutnya, jelas I Made Wayan Suwabu, pada Hari Raya Nyepi yang jatuh pada hari ini, Minggu (14/3), umat Hindu tidak diperkenankan melakukan kegiatan apapun (catur brata).

Artinya pertama, masyarakat hindu tidak menyalakan api (amati geni). Kedua, masyarakat hindu tidak melaksanakan aktivitas bekerja (amati karya).

Ketiga, tidak melakukan perjalanan (amati lelungan). Dan terakhir tidak melaksanakan aktifitas hiburan (amati  lelanguan) selama 24 jam. “Termasuk memegang HP (handphone),” cetusnya.

“Setelah Nyepi yang dilakukan 24 jam selesai, maka dapat beraktivitas seperti biasa atau dilaksanakan Ngembak Geni, tepatnya di hari Senin (besok),” urai I Made Wayan Suwabu.

Ngembak Geni dilakukan mengunjungi kerabat dan saudara untuk mesima krama, bertegur sapa sambil mengucapkan selamat hari raya dan bermaaf-maafan.

“Karena masih dalam situasi pandemi, maka kita tidak ada melaksanakan open house,” kata I Made Wayan Suwabu. Adapun tema Hari Raya Nyepi tahun ini adalah “Tingkatkan Iman Dalam Keadaan Masa Pandemi Covid-19”. Melalui tema itu, pihaknya berharap semoga masalah Covid-19 segera berakhir. (kyt)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here