Seorang Buruh Nelayan Ini Sakit karena Berjuang di Tengah Covid-19, Kini Ekonominya Sangat Memprihatinkan

Ketua KNTI Kaltara Rustan saat menjenguk kondisi seorang buruh nelayan yang memprihatinkan lantaran sakit saat berjuang di tengah Covid-19.

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Dampak buruk akibat pandemi Covid-19 yang merajalela di Kota Tarakan khususnya di seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sedari akhir Maret 2020 hingga sekarang, sangat dirasakan seluruh lapisan masyarakat.

Tak terkecuali bagi nelayan yang kerap mengais rejeki di perairan Kaltara demi memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk keluarga tercintanya.

Namun karena pandemi yang semakin tak terbendung, seorang nelayan di Kelurahan Mamburungan Kecamatan Tarakan Timur bernama Sanusi (60) tak dapat menjalankan aktivitasnya sebagaimana mestinya.

“Pak Sanusi sehari-harinya merupakan nelayan tradisional, sekarang lagi sakit saat berjuang melawan kerasnya kehidupan di masa sulit saat ini,” kata Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kaltara, Rustan kepada Kayantara.com, Kamis (10/9).

Dia mengharapkan, uluran tangan pemerintah dan masyarakat Tarakan menyalurkan perhatian dan rejekinya demi kesembuhan dan ekonomi keluarganya.

Untuk diketahui, istrinya bernama Susi, dan memiliki dua anak yang kondisi kejiwaan terganggu. Sanusi menderita sakit sejak awal pandemi masuk di Tarakan.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, buruh nelayan ini hanya mengharapkan uluran tetangga. “Dia berhenti melaut sebagai buruh nelayan karena hasilnya tidak mencukupi kebutuhan hidup, ditamba lagi karna sakit,” ujarnya. (sur)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here