Seleksi Atlet Porprov E-Sport PES Tarakan Disorot, Panitia Diduga ‘Main Mata’

Pemenang seleksi atlet Porprov E-Sport PES Tarakan yang jadi sorotan karena keikutsertaan panitia. (Foto: IST)

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Kejuaraan daerah Walikota Cup cabang olahraga (cabor) e-sport yang merupakan ajang seleksi atlet Tarakan menuju Kejuaran Provinsi (Kejuprov) Kaltara 2022 telah usai, pada 30 Oktober lalu.

Dalam kejuaraan yang diselenggarakan ESI Tarakan ini mempertandingkan empat nomor. Yaitu Mobile Legend, PUBG, Free Fire, dan PES atau Pro Evolution Soccer.

Akan tetapi dari empat nomor cabor yang dipertandingkan, PES menjadi sorotan tak sedap oleh para peserta. Terutama perihal keterlibatan panitia lomba divisi PES yang turut ambil bagian sebagai peserta. Hal ini diperparah ketika panitia mendominasi babak semifinal. Bahkan keluar sebagai juara.

Cuitan beberapa peserta ini disampaikan melalui grup WhatsApp (WA) Family Gamers Tarakan PES setelah seorang penghuni grup lainnya mengirim foto para pemenang yang diketahui bagian dari panitia.

“Orang dalam semua,” cetus salah satu akun WA bernama Fahriza dalam grup tersebut. Sementara akun lainnya bernama Jeffri Plafon menanggapi dengan stiker gambar yang bertuliskan “Jgn keceplosan”.

Adapun cuitan lainnya dari akun bernama Safar menulis “Pengaturan skor”. Kemudian akun bernama Ismail mengutarakan usulannya agar dibuatkan kompetisi liga. “Bikin liga aja biar lama,” katanya.

Usulan ini disetujui oleh peserta lain bernama Sur Mansyur. Namun ia menyarankan agar panitia tidak terlibat sebagai peserta. “boleh saja, asal jgn pula dia panitia dia pula pesertanya juga,” kesalnya. Cuitan tersebut mendapat respon dan dukungan oleh peserta lainnya.

Sur Mansyur pun kembali berkomentar: “Kalau berani PES 2023 season 3. Yg update donk….masa masih pake versi 2021. adakah Ronaldo ngk ada fotonya….adakah msh ada pemain yg sdh pensiun, dipecat msh ada…dll…. ngk fair play..,” ungkapnya.

“adalah saat pembukaan play off si Panitia A yg main. kemudian penutup play off si panitia B yg main. bagannya sdh diatur bah. Silahkan panitia berikan hak jawab di grup ini,” sambung dia. Namun sayang tak seorang pun dari panitia menanggapinya.

Salah seorang peserta lainnya bernama Paris yang diketahui berhasil melaju ke babak delapan besar namun dikalahkan oleh panitia juga berkeluh kesah.

Begini komentarnya: “Secara keseluruhan udah bagus seleksinya, timing untuk pertandingan udah bagus, unit consol juga cukup, yg saya sayangkan panitia kok banyak yg ikut, kenapa gak kasih kesempatan yg lain, terus knp pakai pes lama? Gk baru? Saat panitia ditnya ktnya udh survey? Surveynya kmn? Ya kali kita juara di game lama tpi lemah di game updaten hehehe, trs utk tekhnisnya banyak skli kejangalan di lokasi, unit PS satu dgn yg lain dengan tim yg sama overalnya beda beda hehe sy rasa smua peserta merakan jg, ini masukan utk panitia mdh mdhn panitia yg sdh mewakili tdk merasakan hal sama saat kejurprov nnti,” bebernya.

“Siap Terima kasih masukkannya bang. Next kita perbaiki bersama lagi,” jawab Halim penghuni grup lainnya.

Tak sampai disitu, peserta lainnya bernama Chris Toffan mengungkapkan: “Yang saya sayangkan juga kenapa tidak ada pencabutan nomor urut pertandingan saat TM. Sehingga dalam bagan pertandingan indikasi atau dugaan adanya upaya panitia menghalangi peserta lain d luar circel panitia sangat terasa juga. Apalagi pas masuk 8 besar,” katanya yang dilanjutkan dengan tagar #jgnadamafiadiantarakita.

Namun komentar Chris diklarifikasi oleh Iman Fiqih: “Udah ditanya kemaren bang. Mau dicabut atau keputusan panitia. Ya cmn diam aja kemaren yang lain,” jawabnya.

Diluar percakapan grup WA tersebut, para peserta sempat mempertanyakan keikutsertaan panitia dan versi PES yang dilombakan. Serta menyesalkan sikap panitia yang secara terang-terangan mendukung rekan panitia lainnya yang ikut bertanding saat kompetisi bergulir.

Bahkan diduga ada perlakuan istimewa dari pihak panitia kepada rekannya yang ikut bertanding. Salah satunya masalah konsekuensi waktu yang melewati batas toleransi.

Hingga berita ini diturunkan, tak ada tanggapan atas pertanyaan yang dilontarkan para peserta oleh panitia yang bersangkutan. Untuk diketahui, kompetisi PES ini telah diikuti 128 peserta yang dipusatkan di Gedung Sport Center Kampung Empat Tarakan sejak 28 Oktober lalu. (kyt)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here