Tokoh Lintas Agama se-Tarakan Temui Kapolres Ronaldo, Tuntut Berantas Penyakit Masyarakat

Tokoh lintas agama dan ormas Islam se-Tarakan saat foto bersama Kapolres Tarakan usai menyampaikan pernyataannya, kemarin. (Foto: Kayantara.com)

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Tarakan dan Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam se-Tarakan mendatangi Mako Polres Tarakan di Jalan Yos Sudarso, sekira pukul 14.00 Wita, Sabtu (29/4/2023).

Kehadiran mereka yang juga turut dihadiri sejumlah perwakilan DPC Gerakan Putera Asli Kalimantan (Gepak) ini untuk menemui Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona TPP Siregar, guna menyampaikan empat pernyataan tuntutan yang telah disepakati bersama. 

Sikap ini disampaikan oleh Ustaz H.Syamsi Sarman. Pertama, menyatakan kondusifitas dan kenyamanan hidup bermasyarakat adalah modal dasar dalam beribadah dan mengembangkan kebaikan bersama.

Kedua, kemaksiyatan seperti narkoba perjudian minuman keras (miras) dan perzinahan adalah penyakit masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerusakan moral, kejahatan dan dapat mendatangkan murka Allah SWT. Untuk itu, dimohon kepada pihak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk meberantas kegiatan yang dimaksud di Kota Tarakan.

Selanjutnya, dalam pernyataan tersebut juga disampaikan bahwa upaya pemberantasan penyakit masyarakat yang telah dan sedang dilakukan oleh Kapolres Tarakan beserta jajarannya adalah perbuatan mulia dan kebaikan yang sangat diapresiasi dan didukung sepenuhnya.

“Keempat, jika dibutuhkan kami dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tarakan dan Ormas-ormas Islam se-Tarakan siap memberikan bantuan anggota pendukung sebagai kekuatan sipil bersama dengan kepolisian,” kata Syamsi.

“Di satu sisi kami terus mendakwahkan agama dan nilai-nilai kebaikan kepada umat, namun di luar sana praktik kemaksiyatan seakan dibiarkan terus berkembang,” tambah dia.

Tak hanya itu, disampaikan pula bahwa masih terdapat tempat-tempat penjual togel, prostitusi terselubung dan prostitusi online, pengedaran narkoba yang masif, judi sabung ayam di Binalatung yang semakin membesar bahkan dengan pemain lintas daerah, termasuk judi balap liar yang melecehkan umat Islam karena ditempatkan bersebelahan dengan Islamic Center Tarakan.

“Kami berharap upaya pemberantasan penyakit masyarakat ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi terus diupayakan semaksimal mungkin demi terwujudnya kota Tarakan yang aman, nyaman, rukun dan harmonis,” tukasnya. (kyt)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here