Senator Hasan Basri Kawal Program Menteri ESDM di Kaltara

Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam rapat kerja bersama Komite II DPD RI.

KAYANTARA.COM, JAKARTA – Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia, Arifin Tasrif melakukan rapat kerja bersama Komite II DPD RI, Selasa (4/2/2020).

Dalam rapat tersebut, Arifin Tasrif memaparkan terkait agenda pembangunan sektor ESDM yang mengacu pada tujuh agenda pembangunan nasional.

Salah satunya program Quick Wins 2020 dalam mendukung program kerja Kementerian ESDM.

Program kerja yang dibuat dari pelaksanaan strategi negara dalam meningkatan efektivitas energi dan pertambangan untuk mendukung agenda pembangunan nasional.

Kementerian ESDM juga mendukung program nasional melalui peningkatan investasi, optimalisasi penerimaan negara, dan penyediaan energi secara berkeadilan, pengembangan SDM, dan menjaga lingkungan hidup serta pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan sektor ESDM.

Wakil Ketua Komite II DPD RI, Hasan Basri, S.E.,M.H. menanggapi pemaparan Menteri ESDM terkait penambahan kapasitas pembangkit listrik EBT pada tahun 2020 yang ditargetkan sebesar 686 Mega Watt.

“Bahwa sampai sekarang daerah perbatasan khususnya di Kalimantan Utara (Kaltara) perlu mendapatkan perhatian Menteri ESDM,” tegasnya.

Selanjutnya tercatat hingga tahun 2019 total 17 unit smelter telah dibangun. Kementerian ESDM menargetkan pada tahun ini sebanyak 21 smelter. Di Kaltara, provinsi yang tepat untuk pembangunan proyek fasilitas peleburan hasil tambang (smelter) tersebut dalam rangka hilirisasi untuk mendorong multiplier effect ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Menteri ESDM menyampaikan bahwa Litfting minyak dan gas bumi, target lifting migas tahun 2020 sebesar 1.946 mboepd (terdiri atas lifting minyak 755 mbopd & lifting gas 1.191 mboepd.

Senator Kaltara, Hasan Basti akan mengawal pembangunan PLTS Rooftop APBN Tahun 2020 dengan total 800 unit, dan 70 unit akan dibangun di Kaltara.

Rasio Elektrifikasi di Kaltara sebesar 99 persen. Penerima pembangunan PLTS rooftop di antaranya adalah gedung pemerintah dan sosial, seperti rumah ibadah, bangunan keagamaan, panti asuhan, Puskesmas, gedung heritage, museum, Rusunawa, fasilitas TNI – Polri terutama di perbatasan dan daerah 3T.

“Untuk mengatasi permasalahan air bersih di berbagai daerah sulit air, terutama di berbagai perbatasan dan daerah 3T, Menteri SDM memberikan bantuan sumur bor air tanah dengan menargetkan tahun 2020 sebesar 1.000 titik, program bantuan sumur bor akan sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya di Kaltara,” beber Senator Kaltara ini.

Selanjutnya, bahan bakar minyak (BBM) satu harga hingga tahun 2019, BBM yang dulu mahal, kini menjadi murah. Realisasi sampai dengan tahun 2019 sebanyak 170 lokasi. Target tahun 2020 sebanyak 83 lokasi dan target hingga tahun 2024 adalah 500 lokasi. Kalimantan sebanyak 42 Lokasi, harga sebelumnya BBM di Kalimantan 8.000-40.000 menjadi Premium 6.450/liter dan Solar 5.150/liter. Sebelumnya di Kaltara 40.000/liter.

Pembangunan infrastruktur jaringan gas kota (Jargas) target MESDM 2020 adalah 266.070 sambungan rumah. Manfaat jargas bagi rumah tangga, mengurangi biaya rumah tangga sekitar 90.000/bulan. Lebih praktis, bersih dan aman dibandingkan tabung LPG 3kg.

Pemanfaatan energi baru terbarukan dan konservasi Energi, mendorong penurunan emisi CO2. Target MESDM sebesar 58,0 Juta Ton CO2 hal ini dilakukan Sebagai komitmen nasional dalam penurunan emisi sesuai UU No 16 tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to UNFCCC dan Perpres No. 61/2011 tentang RAN-GRK.

Senator Hasan Basri menambahkan bahwa masyarakat Kalimantan Utara membutuhkan bantuan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi( LTSHE) karena di Provinsi Kaltara masih banyak warga di daerah terpencil dan terisolasi yang tidak teraliri listrik PLN. Solusi terbaik adalah menggunakan LTSHE dan dan listrik komunal.

Sampai saat ini rasio elektrifikasi 77,74 persen dan rasio listrik 65,98 persen dan Provinsi Kaltara telah mengusulkan 20.000 LTSHE.

Selain itu, tak kalah penting adalah penambahan kuota BBM bersubsidi di Provinsi Kaltara terutama untuk para nelayan dan masyarakat daerah perbatasan dan pedalaman.

Menteri ESDM bisa menyelaraskan dan memberikan prioritas terhadap penambahan kuota BBM dan distribusinya kepada para nelayan dan daerah perbatasan serta pedalaman. (adv)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here