KAYANTARA.COM, TARAKAN-Bank Indonesia (BI) melalui Perwakilan Kaltara memprediksi bahwa perekonomian Kaltara pada triwulan I tahun 2020 akan tumbuh melambat dibandingkan triwulan IV 2019 dengan range sebesar 6,52 – 6,92 persen.
“Begitu juga dengan kinerja lapangan usaha Kaltara diperkirakan melambat. Lapangan usaha pertambangan tumbuh melambat disebabkan realisasi DMO yang diperkirakan masih belum mencapai target, sehingga berisiko menurunkan kuota ekspor Kaltara kembali pada triwulan I 2020 dan sepanjang tahun 2020,” kata Kepala Perwakilan BI Kaltara, Hendik Sudaryanto.
Adapun perekonomian Tiongkok masih berada pada zona perang dagang pada tahun 2020. Kemudian, lapangan usaha perdagangan tumbuh melambat diakibatkan adanya normalisasi permintaan pasca perayaan Natal dan Tahun Baru. Sementara itu, lapangan usaha konstruksi turut menyebabkan andil perlambatan sesuai dengan pola historis triwulan I yang masih memasuki masa pelelangan atau tender.
“Namun demikian, terdapat beberapa lapangan usaha yang menahan perlambatan ekonomi Kaltara antara lain pertanian dan industri pengolahan,” sebutnya. “Pada tahun 2020, diperkirakan pertumbuhan ekonomi Kaltara akan tumbuh meningkat dibandingkan tahun 2019 dengan range sebesar 7,18 persen – 7,58 persen,” tambah Hendik.
Pertumbuhan yang kembali meningkat ini diperkirakan bersumber dari berbagai lapangan usaha utama di Kaltara. Lapangan usaha konstruksi diperkirakan masih akan tumbuh tinggi didorong adanya percepatan pembangunan PLTA Sei Kayan yang telah memasuki tahap I untuk proyek sebesar 900 Megawatt.
Rencana konstruksi 2 PLBN (Pos Lintas Batas Negara) baru di wilayah Kaltara, melanjutkan pembangunan jalan perbatasan Malinau-Krayan, serta pembangunan beberapa gedung dan sarana perkantoran di wilayah Kaltara oleh beberapa instansi.Tingkat inflasi Kaltara triwulan I tahun 2020 diperkirakan berada pada range 2,06 – 2,46 persen lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya.
“Meredanya tekanan inflasi Kaltara pada triwulan I tahun 2020 diperkirakan bersumber dari kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan,” katanya. Berdasarkan asesmen terhadap risiko selama tahun 2020, inflasi Kaltara keseluruhan tahun 2020 diperkirakan masih berada dalam sasaran target inflasi nasional tahun 2019, yaitu pada kisaran 3+1 persen.
“Capaian inflasi Kaltara pada tahun 2020 bersumber dari semakin terkendalinya kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan yang didorong oleh penyesuaian harga Tarif Batas Atas (TBA) seiring dengan stabilnya harga bahan bakar,” demikian Hendik. (*)
Reporter: Mansyur Adityo