Genjot Peningkatan SDM, Targetkan Bisa Lampaui IPM Indonesia
KAYANTARA.COM, JAKARTA – Meski diakui masih berada di bawah rata-rata Nasional, sebagai Provinsi yang baru berusia 7 tahun, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Utara (Kaltara) sudah sangat baik. Menurut catatan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang menyitat data Badan Pusat Statistik (BPS) 2019, IPM Provinsi Kaltara adalah tertinggi kedua di regional Kalimantan.
Demikian disampaikan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie merujuk data yang dibeberkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kalimantan Tahun 2020 di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) baru-baru ini.
Disebutkan Irianto, IPM Kaltara pada 2019 tercatat mencapai 71,15. Jauh meningkat dibandingkan IPM Kaltara 2018 yang mencapai 70,56. “Kaltara berada di tempat kedua untuk urusan IPM di regional Kalimantan. Pencapaian ini jauh lebih baik dari provinsi lain di Kalimantan yang sudah lebih mapan dan segi infrastruktur maupun SDM, seperti Kalbar, Kalteng, dan Kalsel. Kaltara hanya tertinggal dari Kaltim. Ini sebuah kewajaran, karena Kaltim memang memiliki SDM yang unggul, anggaran besar juga infrastruktur yang memadai. Terlebih Kaltim, adalah induknya Kaltara,” urai Irianto.
Dirunut berdasarkan capaian IPM pada 2019, maka Kaltim berada di urutan 1 dengan capaian 76,61. Lalu, Kaltara (71,15), Kalteng (70,91), Kalsel (70,72), dan Kalbar (67,65). “Capaian ini terbilang tidak cukup buruk. Hanya saja, IPM Kaltara masih di bawah rata-rata nasional (71,92). Melihat hal itu, butuh banyak perbaikan terhadap faktor penopang pertumbuhan IPM. Namun, secara garis besar, capaian ini sudah menunjukkan bahwa Kaltara mampu bersaing dengan daerah lain. Juga berarti arah pembangunan SDM dan faktor penopang pertumbuhannya di Kaltara, sudah cukup tepat. Tinggal meningkatkan yang sudah berjalan,” tutur Gubernur.
Dengan target bisa melampaui IPM Nasional (Indonesia), salah satu upaya yang akan diterapkan Irianto untuk meningkatkan IPM Kaltara, adalah dengan menggenjot peningkatan kualitas SDM, melalui berbagai program yang telah dijalankan.
Termasuk juga mengimplementasikan dan merealisasikan program nasional, Kartu Indonesia Pintar (KIP).
“Pak Mendagri (Tito Karnavian), pada arahannya juga sudah menyarankan agar daerah yang IPM-nya masih di bawah rata-rata nasional untuk dapat mengoptimalkan program KIP agar IPM di daerahnya meningkat. Kaltara akan melakukannya, sekaligus membantu Pemerintah Indonesia mencapai target 400 ribu penerima KIP dapat melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi,” urai Irianto.
Upaya lainnya, adalah peningkatan kualitas pelayanan dasar kesehatan dan infrastruktur. “Sejalan dengan visi-misi Pemprov Kaltara, pelayanan dasar kesehatan akan terus ditingkatkan kualitasnya. Baik dengan dukungan anggaran yang memadai maupun kebijakan yang pro warga kurang mampu. Di sisi lain, pembangunan infrastruktur pendukung pertumbuhan ekonomi, pendidikan dan kesehatan akan terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bermanfaat besar bagi masyarakat,” jelas Gubernur.
Guna diketahui, IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat atau penduduk). Lebih detail, IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
Sebagai informasi, Kaltara juga menempati peringkat kedua pada capaian IPM 2018 dengan nilai 70,56. Pada IPM 2018, Kaltim menempati peringkat pertama dengan capaian 75,83. Disusul Kalteng (70,42), Kalsel (70,17), dan Kalbar (66,98). Sementara IPM Indonesia tahun 2019 sebesar 71,92, lebih tinggi dari IPM tahun 2018 yang sebesar 71,39. (humas)