KAYANTARA.COM, TARAKAN – Sejumlah apotek di Kota Tarakan, mengalami kekosongan stok masker kesehatan. Selain langka, harga masker ini juga naik hingga berlipat-lipat dari sebelumnya.
Biasanya dijual di kisaran Rp35 ribu per kotak, kini malah mencapai Rp190 ribu hingga Rp300 ribu per kotaknya.
Langka dan mahalnya harga masker ini diduga karena wabah virus corona yang kian merebak di sejumlah negara, termasuk di Indonesia yang telah memakan banyak korban jiwa.
Seperti di salah satu apotek di wilayah Kecamatan Tarakan Tengah, mengalami kekosongan stok masker sejak beberapa minggu belakangan.
“Sejak informasi warga Indonesia ada yang terkena virus Corona, masker banyak yang beli, sekarang tersisa dua boks saja,” kata Desy, penjaga apotek tersebut, Rabu (4/3/2020).
Mengenai harga jual masker, Desy mengakui terus mengalami kenaikan secara bertahap seiring meningkatnya pembeli. “Awalnya Rp.35 ribu per kotak kemudian naik jadi Rp40 ribu, 50 ribu, 80 ribu, 150 ribu, kemudian naik lagi jadi 190 ribu dan terakhir naik menjadi Rp300 ribu per kotak,” sebutnya.
Dengan begitu, harga per lembar masker juga mengalami kenaikan. Jika sebelumnya cuma Rp1 ribu, kemudian naik menjadi Rp2 ribu, Rp5 ribu per dua lembar, hingga Rp3 – 4 ribu per lembar. “Sekarang naik jadi Rp6 ribu per lembar,” cetusnya.
Kenaikan tersebut mengikuti berdasarkan tarif harga yang diberlakukan pihak distributor. “Hitungan jam harga masker ini bisa naik lagi dari distributor, jadi kita terpaksa mengikut harga dari distributor ,” akunya. Hal serupa juga di apotek lainnya di wilayah Tarakan Barat. (*)
Reporter: Siti Hardiani
Editor: Mansyur Adityo