KM Lambelu Sempat Ditolak Sandar di Maumere, Irwan: Presiden Harus Tegas!

KM Lambelu (Foto: Istimewa)

KAYANTARA.COM, Samarinda – Sebuah potongan video detik-detik penumpang kapal Pelni KM Lambelu nekat melompat ke laut viral di jagat maya.

Diketahui lima orang penumpang tersebut panik setelah tahu kapal yang mereka tumpangi dilarang bersandar ke Pelabuhan L Say Maumere, karena tiga anak buah kapal (ABK) diduga terinfeksi virus corona. Beruntung, kelima orang tersebut kembali naik ke kapal setelah diberitahu kapal mereka diperbolehkan bersandar.

Pemkab Sikka sempat melarang 233 penumpang kapal Pelni KM Lambelu turun di Pelabuhan L Say Maumere setelah tiba di Maumere pada pukul 02.30 wita. Para penumpang kapal itu baru diizinkan turun dari kapal setelah petugas kesehatan naik ke atas kapal dan memeriksa kesehatan satu per satu penumpang kapal itu.

Kepala Dinas Kesehatan Maumere Petrus Herlemus seperti dilansir dari Antara pada Selasa (7/4/2020) menjelaskan, pemeriksaan pertama dilakukan terhadap 95 anak buah kapal (ABK) yang sebelumnya berinteraksi dengan empat penumpang kapal atas Nunukan yang sudah dinyatakan positif Covid-19.

Baru kemudian para penumpang kapal diperiksa, sehingga totalnya mencapai 328 orang diperiksa di atas kapal oleh petugas kesehatan yang menggunakan alat pelindung diri lengkap.

“Pak Bupati meminta kapal boleh sandar di pelabuhan pada pagi hari, setelah tiba pada subuh tadi dan hanya diizinkan berlabuh di tengah laut,” ujar Petrus.

Dia mengatakan, untuk mempercepat proses pemeriksaan terhadap para penumpang kapal dan ABK, ada 20 petugas kesehatan yang ditugaskan ke atas kapal. Masyarakat atau penumpang kapal juga diimbau untuk kooperatif membantu para petugas kesehatan, sehingga proses pemeriksaan kesehatan bisa berlangsung cepat.

Dihubungi terpisah, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Nunukan, Bahrullah membenarkan terkait adanya empat orang penumpang KM Lambelu yang kemudian terkonfirmasi positif corona.

Namun dia menegaskan, mereka yang diketahui penumpang dari Ijtima Dunia di Gowa itu tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan bukan pada tanggal 3 April.
“Yang positif itu kedatangan tanggal 28 Maret,” ujar Bahrullah dihubungi SELASAR, Rabu (8/4/2020).

Terkait yang berangkat pada tanggal 3 April, Bahrullah menegaskan pihaknya tidak mencatat adanya penumpang yang suhu tubuhnya di atas 39 derajat celcius. “Hasil screening kita untuk penumpang yang datang dan akan berangkat itu tidak ada,” singkatnya.

TANGGAPAN DPR RI

Anggota Komisi V DPR RI, Irwan menilai insiden yang terjadi di kapal Pelni KM Lambelu merupakan buah dari ketidaktegasan pemerintah terkait larangan arus mudik 2020. Pandangan Presiden terkait mudik yang disampaikan oleh juru bicaranya masih simpang siur bahkan saling koreksi antar orang yang berada di lingkar kekuasaan itu.

“Seharusnya ada ketegasan yang memang perintah presiden langsung bahwa memang dilarang mudik selama masa pandemi corona ini. Karena mudik ini salah satu yang akan mempercepat penularan pandemi corona di seluruh Tanah Air,” jelas Irwan.

Satu-satunya legislator Kaltim yang duduk di Senayan membidangi soal infrastruktur dan perhubungan ini mengatakan, penolakan terhadap pendatang yang menggunakan jalur laut bukan hanya di Maumere, tapi juga di Samarinda.

Masyarakat di Kota Tepian, sebut Irwan, ramai-ramai mengkritik pemerintah masih memperbolehkan orang datang ke daerah mereka di saat seperti ini. Dia pun khawatir jika terus ada penolakan maka bisa terjadi konflik horizontal antara masyarakat itu sendiri.

“Ini lama-lama akan terjadi konflik horizontal karena semua khawatir. Pak Jokowi harus pidato langsung, Pak Jokowi sendiri yang menyampaikan dilarang mudik. Kemudian ditindaklanjuti oleh kabinetnya mulai dari Gugus Tugas, Kementerian Kesehatan termasuk Kementerian Perhubungan dan lainnya harus menjalankan instruksi ini,” tutup Irwan. (*)

Sumber: SELASAR.CO

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here