KAYANTARA.COM, TARAKAN – Program Keselamatan Polri telah diluncurkan, termasuk di Kota Tarakan, Rabu (15/4/2020).
Program pemerintah yang masuk dalam bagian Operasi Keselamatan Kayan 2020 ini, Polres Tarakan memberikan dana insentif dan pelatihan kepada para sopir yang terdampak Covid-19.
“Dalam program ini para sopir angkutan di Tarakan akan mengikuti pelatihan selama selama tiga bulan,” kata Kapolres Tarakan AKBP Fillol Praja Arthadira melalui Kasat Lantas AKP Arofiek Aprilian Riswanto, Rabu (15/4).
Pelatihan ini akan dilaksanakan sekali dalam setiap bulan dengan durasi kurang lebih 60 menit atau satu jam.
“Jadi para sopir ini akan diajari terkait keselamatan di jalan, sehingga dapat memberikan bantuan kepada pemerintah,” jelasnya.
Tak hanya pelatihan, para sopir khususnya yang pendapatannya merosot lantaran sepinya penumpang akibat Covid-19 juga akan diberikan bantuan sosial berupa dana deposito.
“Total bantuan yang diberikan Rp1,8 juta, berupa tabungan BRI sekitar Rp600 ribu per bulan yang akan diberikan usai mengikuti pelatihan setiap bulannya selama tiga bulan,” jelasnya.
Di Tarakan, jumlah sopir angkutan umum seperti taksi, bus, kenek bus dan truk tercatat sebanyak 216 orang.
“Kalau ada yang tidak terdaftar nanti didata ulang dan diakomodir dalam program selanjutnya, kita juga akan meminta Dinas Perhubungan, SPTI Tarakan dan perwakilan truk,” katanya.
Ratusan sopir angkutan umum di Tarakan akan mengikuti pelatihan dengan pola phsycal dan sosial distancing.
“Kita tetap mengikuti atruan yang ada, yakni tidak mengumpulkan orang dalam jumlah banyak, meski tempat pelatihannya kecil tetap kita beri jarak,” ujarnya.
Rencananya, lokasi pelatihan dilakukan di dua tempat berbeda. Yakni di ruang data Polres Tarakan, dan gedung Tri Eka yang berada di belakang Polsek Tarakan Barat dengan metode online yang kemudian dikoneksikan di dua lokasi tersebut.
“Biar tidak ada penumpukan dalam pelatihan ini kita atur waktunya dua kali sesi, jadi di gedung Tri Eka 25 orang dan di ruangan data sebanyak 18 orang,” sebutnya.
Adapun materi yang diberikan dibagi menjadi tiga bagian. Seperti terkait pencegahan Covid-19, keselamatan berlalu lintas, dan etika pelayanan dalam mengemudi.
“Walau materi disampaikan secara online, tapi di akhir kegiatan kita berikan juga file materi yang diajarkan, karena tidak menutup kemungkinan ada yang kurang paham kalau secara online,” tuturnya.
Dia berharap melalui pelatihan ini dapat memperbaiki hal yang salah di saat para sopir mengambil penumpang atau menerima orderan angkutan barang, termasuk dapat meningkatkan kesadaran di jalan raya. (*)
Reporter: Mansyur Adityo