Catatan Perjalanan Hasan Basri selama di Tarakan (2): Sempatkan Waktu Melayat dan Berziarah Makam Orangtua

Hasan Basri saat berziarah ke makam ibunya di Tarakan

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Pagi itu, Rabu (3/6/2020) hujan gerimis melanda Kota Tarakan. Kendati begitu, tak mengurangi rutinitas harian Hasan Basri untuk melanjutkan agendanya selama berada di Bumi Paguntaka dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat Kalimantan Utara.

Namun cuaca di pagi hari sepertinya mewakili perasaan Wakil Ketua Komite II DPD RI ini usai mendapat kabar duka bahwa salah satu orangtua sahabatnya di Jalan Kusuma Bangsa RT 16 Kelurahan Gunung Lingkas Kecamatan Tarakan Timur telah meninggal dunia. Seketika itupun ia bersama staf bergegas menuju kediaman sahabatnya yang terletak di samping SMP Negeri 5 Tarakan.

Kabar duka ini tentu membuat Hasan Basri merasa terpukul. Bagaimana tidak, orangtua sahabatnya ini sudah dianggap seperti orangtuanya sendiri.


“Atas nama pribadi dan keluarga turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya ke rahmatullah. Semoga orangtua kita almarhum Haji Saide mendapatkan pengampunan di sisi Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi ujian ini,” ujarnya diakhiri Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamin.

Tak lama kemudian kendati masih diliput rasa sedih, Hasan Basri melanjutkan pekerjaannya. Tapi lagi-lagi agenda mendadak kembali dilakukan Sekretaris HIPMI Kaltara ini dengan mengunjungi pedagang dan pengunjung Pasar Tenguyun yang sempat ia kelola selama enam tahun beberapa tahun lalu.  

Hal itu yang menjadi alasan suami Marlina ini berniat berkunjung ke Pasar Tenguyun sembari membagikan masker dan shield kepada pedagang dan pengunjung. Momentum ini juga untuk ia kenang meski sudah menjadi salah satu orang terpenting di gedung Senayan Jakarta.

“Kegiatan ini sebenarnya agenda dadakan saja, saya ke Pasar Tenguyun karena pasar ini punya historis buat saya lantaran pernah dipercaya sebagai pengelola beberapa tahun lalu selama enam tahun,” katanya.

Hasan Basri saat melayat prosesi pemakaman orangtua sahabatnya yang meninggal di Kelurahan Gunung Lingkas

Meski tak begitu lama menyisir sejumlah los di pasar itu, Hasan Basri menilai Pasar Tenguyun telah maju cukup pesat sejak ia tinggalkan beberapa tahun silam. “Semoga pasar ini terus maju lebih baik lagi dan berkembang hingga menjadi salah satu andalan warga Tarakan khususnya Tarakan Timur,” imbuhnya.

Dalam kunjungan itu, Hasan Basri membagikan sekitar 2000 masker dan 500 shield yang dibagikan kepada pedagang. Ia mengakui, jumlah APD yang dibagikan belum mencukupi untuk melindungi seluruh para pedagang maupun pengunjung dari penyebaran wabah virus corona atau Covid-19.

“Jumlahnya masih kurang, tapi nanti kita tambah lagi. Ya mudah-mudahan yang sementara ini bisa bermanfaat buat pedagang di pasar ini,” ujar Hasan seraya mengharapkan para pedagang harus tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 sebelum pemerintah menyatakan kondisi telah benar-benar aman dari wabah virus corona.

Di tempat terpisah, Hasan Basri juga membagikan sembago kepada warga tak mampu yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Bantuan kebutuhan pokok ini diserahkan kepada Ketua Persatuan Nelayan Tarakan Rustan.  

Kegiatan serupa dan agenda reses juga berlanjut ke sejumlah tempat lainnya di Tarakan hingga malam hari.

Kemudian pada keesokan harinya, Kamis (5/6/), Hasan Basri menyempatkan diri untuk berolahraga pagi secara mandiri di bilangan Gunung Lingkas sembari menyapa tetangga dan warga sekitar.  

Tak hanya sekadar menyapa, pria kelahiran Salubulung Sulawesi Barat ini juga sekaligus mensisihkan sedikit rejekinya maupun mendengarkan setiap keluhan dan harapan masyarakat di tengah kondisi Covid-19 yang melanda seluruh penjuru dunia termasuk di Kaltara.

Bahkan, nasehat kerap senantiasa ia dengarkan yang disampaikan oleh warga kepada dirinya agar menjadi sosok petinggi negara yang suri tauladan dalam setiap menjalankan tugasnya demi kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia.

“Saya bahagia sekali pagi ini karena bisa berbagi walau hanya sekadar mendengarkan dan memberi saran dan imbauan untuk tetap semangat dan optimis mendisiplinkan diri supaya terhindar dari wabah virus corona,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, anak seorang petani yang saat mengenyam bangku sekolahan di SMK Negeri 2 Tarakan sembari menjual koran, ia menyempatkan diri berziarah ke makam Ibu kandungnya. Dia pun tak lupa mendoakan mendiang ibunya semoga Allah SWT mengampuni segala dosa serta mengangkat derajat dan menempatkannya di surgaNya.

“Jasanya tak akan pernah terbalas. Jadi hanya doa yang tak pernah putus dan amal baik yang saya persembahkan untuk beliau, sebagai tanda bakti yang takkan pernah senilai dengan pengorbanan dan jasa jasa ibu kita kepada kita semua,” ucapnya sembari menahan linangan tetesan air mata.

“Setelah olahraga usai saya mendapatkan energi baru untuk terus berjuang untuk masyarakat Kalimantan Utara dan seluruh rakyat Indonesia yang jalannya masih panjang ke depan. Oleh karena itu saya mohon doa dan dukungan dari semua, semoga Allah menjaga saya tetap amanah dan istiqomah dalam perjuangan,” tambahnya. Selama di Tarakan, Hasan Basri juga sempat melaksanakan salat Jumat berjamaah di sekitar wilayah Kelurahan Kampung Satu Skip dengan mengikuti protokol kesehatan. “Ibadah maksimal, sehat diraih, corona,” cetus Hasan. (bersambung)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here