Pertama Kali di Kaltara, Basarnas Tarakan Akan Gelar SAR Goes to School
KAYANTARA.COM, TARAKAN – Guna mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau dikenal Basarnas Kota Tarakan memutuskan menunda pelaksanaan program pempinaan potensi SAR (Search And Resque) sepanjang 2020.
“Program pembinaan potensi SAR tahun 2020 kita tiadakan dan akan kembali kita aktifkan pada 2021 mendatang,” kata Kepala Basarnas Tarakan, Amiruddin, Selasa (15/6).
Dijelaskannya, program pembinaan potensi SAR merupakan sebuah program untuk mengasah kemampuan dan pengetahuan setiap anggota personel SAR yang ada di Kalimantan Utara (Kaltara) dengan berbagai edukasi mulai dari operasi pencarian hingga penyelamatan.
“Pelatihan potensi SAR nantinya akan diberikan edukasi kepada seluruh potensi yang ada dari berbagai unsur seperti TNI-Polri maupun masyarakat dan mahasiswa, khususnya pencinta alam tentang bagaimana cara melakukan penyelamatan,” jelasnya. Dia menambahkan, program pembinaan potensi bagi anggota SAR yang ada di Kaltara dilakukan karena Basarnas Tarakan merupakan kantor SAR yang baru di Kaltara. Sehingga perlu diadakan program pembinaan potensi agar setiap anggota memiliki kualifikasi tentang bagaimana menjadi seorang anggota penyelamat.
Sementara itu, guna menanamkan budaya dan pendidikan tentang keselamatan, Basarnas Tarakan merencanakan menggelar SAR Goes to School. Ia menerangkan kegiatan tersebut merupakan program pusat yang akan dilgelar kali pertama di Kaltara.
“Tujuan untuk mengedukasi anak-anak usia dini. Sebenarnya kalau di kantor pusat sudah dilaksanakan, tapi di Kaltara belum pernah dilaksanakan, maka dari itu di tahun 2020 ini kita akan adakan di kota Tarakan,” jelasnya.
Adapun materi yang akan disampaikan dalam ini diantaranya memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada setiap anak mengenai tata cara menghadapi bencana alam. “Sehingga bisa menyelamatkan diri apa bila terjadi bencana alam,” jelasnya.
Menurutnya, negara lain menjuluki ,Indonesia sebagai Market Bencana. Karena di Indoensia memiliki berbagai bencana alam mulai dari tsunami, banjir, gempa bumi dan lainnya. “Walaupun di daerah Kalimantan, khususnya Kaltara tidak termasuk ring of fire atau tidak masuk di patahan lempengan bumi, akan tetapi perlu mempersiapakan diri untuk menghadapi apabila terjadinya bencana alam,” demikian Amiruddin. (pri/sur)