KAYANTARA.COM, JAKARTA – Panja Pemulihan Pariwisata Komisi X DPR RI mengadakan rapat terkait dukungan infrastruktur fsik dan IT terhadap pengembangan dan pemulihan sector pariwisata dan ekonomi kreatif di 5 destinasi super prioritas. Hadir dalam rapat tersebut jajaran Eselon 1 dari Kemenhub, Kemenkop UKM, Kemenkominfo, Dirut Garuda Indonesia, dan Direksi PT KAI.
Ismail, selaku Direktur Pengendalian Pos dan Informatika Kemenkominfo, menyampaikan recana pengembangan 5G di destinasi prioritas.
“Kementerian Kominfo saat ini sedang menyiapkan frekuensi untuk 5G. Destinasi Wisata Super Prioritas akan termasuk ke dalam daftar lokasi implementasi awal 5G di Indonesia. Layanan 5G mampu menghadirkan media promosi baru berupa wisata virtual dan memperkaya experience wisatawan, melalui teknologi Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), atau Mixed Reality (MR),”ujarnya.
Dirut Garuda, Irfan Setiaputra, menyampaikan pentingnya peningkatan kepercayaan penumpang.
“Akibat Covid-19, larangan berpergian baik di Indonesia maupun negara asal wisatawan menyebabkan penurunan yang cukup signifikan terhadap jumlah kedatangan wisman ke Indonesia. Penumpang lokal pun terbagi menjadi tiga klasifikasi, yaitu klasifikasi harus terbang, sosialisasi, dan berlibur. Sampai saat ini, penumpang yang terbang hanya klasifikasi 1, yaitu harus terbang. Penting bagi kita untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat klasifikasi 2 dan 3 untuk terbang lagi,” paparnya.
Hetifah Sjaifudian, Wakil Ketua Komisi X DPR RI mengapresiasi kerja dan sinergi yang telah dilakukan untuk pemulihan pariwisata di 5 destinasi super prioritas tersebut.
“Ada ratusan ribu orang bekerja di sector pariwisata sehingga kebijakan harus dipikirkan secara matang. Oleh karena itu, substansi dan data yang telah diberikan dalam rapat ini akan menjadi bahan rujukan kami dalam penyusunan rekomendasi Panja Pemulihan Pariwisata Komisi X DPR RI yang akan kami berikan ke Kemenparekraf,” ujar Hetifah yang juga menjabat sebagai Ketua Panja Pemulihan Pariwisata tersebut.
Lebih lanjut, perempuan legislator Kalimantan Timur ini mengingatkan pentingnya fasilitas dengan protokol kesehatan yang dapat menjangkau segala kalangan. “Mendengar pemaparan Bapak-bapak sekalian, saya menjadi optimis bahwa destinasi wisata kita akan bertahan di tengah pandemi ini dan bangkit dari keterpurukan ke depannya. Akan tetapi, mohon dipastikan baik itu sosialisasi protokol kesehatan maupun ketersediaan fasilitas, harus dapat menjangkau penyandang disabilitas, ramah anak, dan lansia,” pungkasnya. (sur)