KAYANTARA.COM, TARAKAN – Sejak pukul 08.00 Wita, Selasa (8/9/2020), tiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) berlanjut mengikuti pemeriksaan psikologi di RSUD Tarakan.
Ketiga paslon kontestan Pilkada Serentak Kaltara tersebut ialah Zainal Arifin Paliwang-Yansen TP, Udin Hianggio-Undunsyah, dan petahana Irianto Lambrie yang berpasangan dengan Irwan Sabri.
Sehari sebelumnya, ketiga kandidat ini menjalani pemeriksaan kesehatan fisik dan psikiatri selama delapan jam di tempat yang sama. Alhasil, semuanya dinyatakan sehat.
Usai mengikuti pemeriksaan psikologi yang berlangsung sekitar lima jam di rumah sakit terbesar di Bumi Benuanta itu, kepada wartawan, Zainal mengaku dirinya disodorkan lebih dari 30 pertanyaan.
Namun, mantan Wakapolda Kaltara ini menuturkan psikiater lebih banyak menanyakan tentang kepribadiannya termasuk mengenai kehidupan keluarga.
“Mereka juga menanyakan kenapa ingin jadi gubernur, apa motivasinya, dan siapa yang mendorong saya untuk maju, terus bagaimana kiat-kiat saya, ya saya wajab semua,” ungkapnya dengan santai.
“Semuanya tidak ada yang sulit. Mereka bertanya saya jawab. Dan mereka juga sempat menanyakan selama bertugas di Polri apa yang paling berkesan,” sambung Zainal.
Dalam tes psikologi ini, setiap kontestan juga diminta untuk menggambar sesuai keinginan masing-masing kontestan. “Saya tadi menggambar pohon nangka, karena pohon nangka paling gampang digambar,” akunya.
Sementara Yansen TP mengatakan, dalam tes psikologi tersebut dirinya lebih dihadapkan tentang bagaimana pandangan dan harapan terhadap pembangunan Kaltara.
“Tadi juga ditanyakan apa yang mendorong saya maju Pilgub Kaltara, lalu bagaimana berhadapan dengan pimpinan seperti ini itu, kenapa memilih nomor dua dan sebagainya,” ujarnya.
Sama seperti Zainal, Bupati Malinau dua periode ini juga diminta menggambar pohon. “Gambar macam-macam, berawal ada titik jadinya apa, garis jadinya apa. Tadi saya juga menggambar pohon, yaitu pohon meranti karena rimbun dan hijau dan saya suka. Saya juga menggambar pohon mati,” katanya.
“Makna pohon mati ketika kita tidak berguna jangan bersedih, ketika berguna jangan sombong,” terang Ketua DPD Partai Demokrat Kaltara ini. (sur)