KAYANTARA.COM, SEBATIK – Gratieks atau Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor digagas oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam mendorong roda ekonomi nasional dengan mempercepat jalannya laju ekspor komoditas pertanian.
Karantina Pertanian Tarakan selaku koordinator Gratieks di Kalimantan Utarapun lakukan gerak cepat untuk mensukseskan target yang telah ditetapkan.
Selain lima langkah operasional Gratieks yang dilakukan yakni meningkatkan sinergisitas, mempercepat layanan karantina pertanian, memfasilitas pemenuhan persyaratan teknis dan mengedukasi publik dengan Klinik Ekspor, kini Karantina Pertanian Tarakan petakan kawasan sentra pertanian berorientasi ekspor diwilayah kerjanya
Langkah yang diambil adalah berkoordinasi Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang berada di tingkat kecamatan sebelum berkoordinasi dengan kepala desa terkait pengajuan sebagai desa pendukung Gratieks di Wilayah Kerja Sebatik.
Berdasarkan data pada aplikasi IMACE, di daerah yang berbatasan laut dengan negara Malaysia ini melakukan eksportasi. Antara lain komoditas pertaniannya terdiri dari kakao, kelapa dan produk turunan kelapa sawit.
Kepala Desa Sei Limau sangat mendukung apabila desanya diajukan sebagai desa pendukung Gratieks, dengan pertimbangan bahwa di Desa Sei Limau terdapat perkebunan kakao yang cukup luas serta telah ada pabrik pengolah kakao.
Ia berharap kedepan adanya dukungan dari pemerintah untuk wilayahnya sehingga dapat meningkatkan produksi kakao juga hilirasi produknya hingga dapat pula diekspor.
“Saya sangat mendukung program yang diinisiasi Karantina Pertanian Merauke di Sebatik. Semoga dengan bantuan yang diberikan nantinya hasil kakao bisa tinggi, diolah dan diekspor. Ini akan memberi nilai tambah bagi petani di Sebatik, bisa lebih sejahtera,” kata Mardi, Kepala Desa Sungai Limau.
Sebagai informasi, Kepala Karantina Pertanian Tarakan, Akhmad Alfaraby mengungkapkan saat ini pihaknya tengah memetakan 10 desa di Sebatik.
Ia berharap dengan sinergisitas berbagai pihak dapat mensukseskan program desa pendukung Gratieks dengan memacu peningkatan produksi dan kualitas produk pertanian sehingga selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri juga mampu bersaing dipasar ekspor.
Sementara itu, sesuai dengan tugasnya dalam memfasilitasi petani dalam sertifikasi produk pertanian yang akan diekspor persyaratan negara tujuan, Karantina Pertanian Tarakan siap untuk memberikan pendampingan berupa bimbingan teknis sanitari dan fitosanitari. “Jika pendampingan dilakukan di desa-desa, maka akan semakin banyak petani yang memahami prosedur ekspor,” tambahnya. (pri)