Begini Orasi Kebangsaan Cagub dalam Pelantikan PW Pemuda Muhammadiyah Kaltara di Tarakan

Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Kaltara saat mengabadikan momen dalam setelah resmi dilantik oleh pengurus pusat di Tarakan

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Kaltara periode 2018-2022 resmi dilantik, Sabtu (3/10/2020).

PWPM Kaltara dilantik langsung oleh Ketua Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto di Hotel Duta Kota Tarakan yang dirangkai dengan Orasi Kebangsaan oleh tiga calon gubernur pada Pilgub Kaltara 9 Desember mendatang.

Orasi kebangsaan PWPM Kaltara ini dimulai dari calon Gubernur Kaltara nomor Urut 2, Irianto Lambrie. Kemudian nomor urut 1, Udin Hianggio. Dan terakhir calon Gubernur Kaltara Urut 3 yang diwakili Juru Bicaranya, Ibnu Saud.

Usai orasi tersebut, Irianto Lambrie menarik kesimpulan bahwa pemuda harus memiliki karakter. “Untuk bisa tangguh, kuat, dia harus memiliki kekuatan untuk bersatu, kalau mau sendiri-sendiri, enggak bisa. Yang kedua tadi saya sebut karakter. Karakter yang menentukan bisa kita kuat apa enggak, karakter itu tentu karakter yang mendukung untuk kita bisa sukses dalam hidup.

Berdisiplin, berintegritas, punya komitmen, menghindari berdusta, tidak niat menipu dan seterusnya, itu karakter, itulah yang dimiliki oleh orang-orang negara maju,” ujar Irianto Lambrie kepada awak media. 

Menurutnya, karakter paling penting. Ia mencontohkan seperti negara China. Ketika 20 tahun lalu ia mengunjungi negara tersebut pada tahun 2000, Irianto menilai ketika itu masih kotor. Namun perubahan terlihat ketika ia berkunjung lagi pada tahun 2005.

“2005 saya ke sana lagi udah berubah. Kota-kotanya bagus orangnya enggak sembarangan. Ini yang menjadi masalah utama kita. Itu kalau generasi mudanya enggak mau memperbaiki seperti itu, enggak bakal maju-maju Kaltara,” ungkapnya. 

Selain itu, Irianto Lambrie juga menilai, pemuda harus menguasai informasi dengan banyak membaca hal-hal yang baik. Seperti membaca kitab suci agama masing-masing, memahami dan mempraktekkannya sedikit demi sedikit.

Sementara itu, calon Gubernur Kaltara nomor urut 1, Udin Hianggio, menyimpulkan dari orasinya, ia lebih menekankan akan pentingnya memiliki akhlak dan moral.  

“Tadi saya sudah sampaikan bahwa yang dihadapi bangsa ini adalah masalah akhlak moral. Masalah pemimpin, pemimpin yang ucapan dengan perbuatannya tidak sesuai. Dan inilah tugas generasi muda kita untuk memperbaiki itu, jadilah mereka contoh yang baik untuk memperbaiki akhlak moral bangsa ini,” ungkapnya kepada awak media. 

Udin Hianggio mencontohkan dengan apa yang sudah dilakukannya. Mulai dari menjabat Ketua DPRD Tarakan hingga Wali Kota Tarakan. Ia menilai, jika apa yang diucapkannya tidak sesuai, bisa dikritik. Ia pun mengaku tidak pernah mengganti nomor handphone.

Adapun calon Gubernur nomor urut 3 melalui wakilnya Ibnu Saud, menyimpulkan akan orasinya. Pihaknya mengapresiasi peran Muhammadiyah dalam merajut persatuan di Kaltara. 

“Pak Zainal menyampaikan ucapan terima kasih atas kontribusi keluarga besar Muhammadiyah, terutama sekali pemuda Muhammadiyah dalam merajut persatuan di Kaltara ini,” ujar Ibnu Saud  saat dikonfirmasi melalui telepon genggamnya. 

Dalam hal pemuda, Ibnu Saud lebih memfokuskan pembicaraan terkait program kerja calonnya terhadap pemuda. Menurutnya, dalam visi calon gubernurnya, Zainal Arifin Paliwang, program kerja nomor delapan telah mengakomodir pemuda yakni mewujudkan pengadaan Balai Latihan Kerja , perluasan lapangan kerja, kesempatan usaha dan ekonomi kreatif bagi kaum millenial.

“Di program kerja yang ke delapan di visi misi itu soal peningkatan kemampuan angkatan kerja yang millenial dengan mengaktifkan Balai Latihan Kerja,” ungkapnya.  

Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Kaltara Afandi yang dimintai keterangannya oleh awak media terkait digelarnya orasi kebangsaan ini menilai, kegiatan tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk memberikan informasi yang lebih kepada masyarakat sekaligus memberikan ruang kepada pasangan calon untuk menyampaikan pesan ke masyarakat.

“Pemuda Muhammadiyah inikan tidak bisa, pokoknya semua pemuda lah tidak bisa dilepaskan dari perhelatan Pilgub ini, kita semua punya hak suara. Maksudnya pemuda ini ingin memberikan informasi yang lebih  kepada masyarakat melalui penyampaian orasi oleh pasangan calon. Kita juga sebagai bentuk kita untuk memberikan ruang kepada semua calon. Tanpa terkecuali kita undang semua supaya menyampaikan pesan itu ke masyarakat,” ujar Afandi. 

Disinggung soal pasangan Zainal Arifin Paliwang dan Yansen TP yang hanya diwakili Ibnu Saud, Afandi tidak mempermasalahkan.  Kalaupun tim yang hadir, ia menilai itu sebagai representasi dari calon itu sendiri.

Menurutnya, Pemuda Muhammadiyah adalah organisasi yang terbuka, memberikan ruang kepada semua terutama pasangan calon gubernur untuk menyampaikan pesan itu ke masyarakat melalui pemuda Muhammadiyah.

Akan tetapi, Afandi menegaskan Pemuda Muhammadiyah tetap teguh pada sikapnya sebagai organisasi yang bergerak di bidang dakwah. Adapun sikap politik ia serahkan ke masing-masing individu.

“Secara individu bebas saja, silahkan mendukung pasangan calon tapi jangan membawa nama organisasi,” tegasnya.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto juga menyerahkan kepada individu kader Pemuda Muhammadiyah dalam menentukan pilihan. Ia hanya mengimbau Pemuda Muhammadiyah aktif menjadi bagian dari proses Pilkada.

“Kami mengimbau kepada kader-kader Pemuda Muhammadiyah untuk aktif menjadi bagian dari proses Pilkada ini.  Soal pilihan, soal ketentuan, pimpinan pusat Pemuda Muhammadiyah dan organisasi Muhammadiyah selalu memberikan ruang hak secara individu kepada mereka tanpa ada paksaan, dan paling penting bagaimana proses Pilkada ini menjadi bagian yang harus disertakan sebagai bagian dari langkah dakwah kader-kader,” ungkapnya. (adv)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here