KAYANTARA.COM – TANJUNG SELOR – Per 5 Oktober 2020, realisasi belanja daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) cukup baik. Berdasarkan data pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Kaltara, realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltara 2020 mencapai 57,54 persen dari total nilai belanja sebesar Rp 2,91 triliun. Sementara dari pendapatan daerah yang ditargetkan Rp 2,61 triliun, realisasinya kini mencapai Rp 1,98 triliun atau 75,74 persen.
Untuk komponen pendapatan daerah yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan yang sah, Pelakasana tugas (Plt) Kepala BPKAD Kaltara Denny Harianto mengungkapkan, untuk PAD terealisasi sebesar Rp 366,53 milar atau 55,66 persen dari anggaran yang telah ditetapkan Rp 658,57 miliar.
Untuk pendapatan transfer, terealisasi sebesar Rp 1,612 triliun atau 82,57 persen dari target sebesar Rp 1,95 triliun. Sedangkan untuk lain-lain pendapatan yang sah, merupakan pendapatan hibah dan pendapatan lainnya terealisasi Rp 2,78 miliar atau 52,61 persen dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 5,29 miliar.
“Meski di tengah pandemi, secara struktur APBD Kaltara mulai dari PAD, pendapatan transfer, lain-lain pendapatan yang sah, serta belanja daerah itu masih sangat aman. Pada pendapatan transfer saja, pada awal Oktober ini realisasinya sudah diatas 80 persen. Artinya, 100 persen akan tercapai pada semester II 2020,” kata Denny.
Sementara untuk realisasi kegiatan fisik, berdasarkan informasi dari Biro Pembangunan Kaltara, per September 2020, dari nilai belanja daerah Rp 2,9 triliun, untuk perkiraan progres realisasi fisik mencapai 61,73 persen atau lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun 2019. Adapun pada periode September 2019, realisasi fisik sebesar 59,89 persen.(humas)