Periode September Kaltara Alami Inflasi sebesar 0.54 Persen

Ilustrasi

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Pada September 2020, Kota Tarakan mengalami inflasi sebesar 0,63%. Sementara Kota Tanjung Selor Kabupaten Bulungan mengalami inflasi sebesar 0,19%. Dengan kondisi tersebut, Kalimantan Utara (Kaltara) tercatat mengalami inflasi sebesar 0,54%.

Berdasarkan perkembangan tersebut, inflasi tahunan Provinsi Kaltara pada periode September 2020 sebesar 2,15% atau masih berada di dalam kisaran sasaran inflasi nasional sebesar 3,0% ±1%.

Realisasi ini relatif berbeda dengan kondisi historis dimana empat bulan paska Lebaran mengalami deflasi. Inflasi didorong adanya peningkatan pada tarif angkutan udara akibat kenaikan demand rute penerbangan seiring dibukanya beberapa rute dari dan menuju Tarakan sejalan ditengah relatif terkendalinya beberapa komoditas pangan dari kelompok makanan, minuman dan tembakau.

Peningkatan inflasi pada bulan September 2020 didorong oleh kenaikan tekanan pada kelompok transportasi khususnya tarif angkutan udara.

Kenaikan tarif terjadi pada bulan September seiring dengan adanya kenaikan demand yang meningkatkan volume penumpang angkutan udara dari dan ke Kaltara. Angkutan udara mengalami inflasi relatif tinggi dan menjadi komoditas utama penyumbang inflasi Kaltara dengan andil sebesar 0,62%.

Di sisi lain, kelompok Makanan, Minuman dan Tembakaupada bulan September 2020 mengalami deflasisebesar -0,30%. Lima komoditas yang memberikan andil deflasi bulananantara lain daging ayam ras (-0,14%), bawang merah (-0,04%), ikan bandeng (-0,03%), wortel (-0,02%) dan cabai merah (-0,01%).

Sementara itu, komoditas yang memberikan andil inflasi bulanan terbesar yaitu sawi hijau (0,08%), bayam (0,03%), ikan layang (0,03%), dan kacang panjang (0,02%).

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami penurunan sehubungan dengan adanya panen raya di sentra produksi bawang merah dan meningkatnya pasokan daging ayam ras dan ikan bandeng di wilayah Kaltara.

Dengan demikian, secara tahunan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat inflasi sebesar 0,96% (yoy).

Sementara itu, kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, Dan Bahan Bakar Lainnya pada bulan September 2020 tercatat relatif menurun dengan deflasi sebesar -0,30% (mtm).

Secara tahunan, kelompok tersebut mencatat inflasi sebesar 1,76% (yoy). Penurunan  tersebut didorong oleh penurunan tarif bahan bakar rumah tangga dengan andil -0,01%. Ke depan, inflasi akan tetap dijaga sehingga berada pada sasaran inflasi 2020, yaitu 3,0±1%. Untuk itu, koordinasi antara Pemerintah, Bank Indonesia dan lembaga terkait yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus diperkuat dalam menghadapi sejumlah risiko yang dapat mendorong kenaikan harga, termasuk memitigasi dampak penyebaran Covid-19 terhadap inflasi di wilayah Kaltara. (pri)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here