KAYANTARA.COM, MALINAU – Warga Tanjung Lapang Kecamatan Malinau Barat Kabupaten Malinau secara sukarela mendirikan posko pemenangan untuk pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) nomor urut 3 Drs. H. Zainal A. Paliwang, SH, M.Hum – Dr. Yansen TP, M.Si.
Mereka melakukan itu secara sukarela karena menganggap pasangan Zainal-Yansen yang punya akronim ZIYAP ini paling cocok dan siap memimpin Kaltara ke depan.
“Kami dari masyarakat, keluarga dan pendukung ZIYAP mendirikan posko ini secara sukarela dan siap mendukung untuk kemenangan Zainal-Yansen pada tanggal 9 Desember 2020,” tegas Marang Gerson, tokoh masyarakat Tanjung Lapang di hadapan Cawagub Yansen TP pada kampanye tatap muka dan dialog pasangan Zainal-Yansen di Desa Kuala Lapang, Jumat (30/10).
Pada kesempatan itu, Marang Gerson juga menyampaikan beberapa hal. Apa yang disampaikannya semuanya sudah ada dalam program kerja pasangan Zainal-Yansen ke depan. Namun, dirinya sebagai tokoh masyarakat hanya ingin menegaskan kembali.
Yang pertama, kata dia, di Kaltara sebagian besar penduduknya adalah petani, termasuk dirinya sebagai petani bersawah. “Yang kami butuhkan adalah infrastruktur pendukung dan perluasan lahan untuk meningkatkan produktivitas kami sebagai petani,” ungkapnya.
Ia dan masyarakat sekitar yang bertani sangat membutuhkan pembukaan lahan yang cukup luas dan didukung oleh peralatan-peralatan peralihan dari tradisional ke modern.
Memang, lanjut dia, selama ini sudah ada bantuan atau perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau yang telah memadai, namun tentu pihaknya masih butuh yang lebih memadai lagi. Itulah yang diharapkan agar ada campur tangan provinsi yang lebih besar.
Kemudian yang kedua, lanjut dia lagi, sebagai masyarakat Kaltara ia merasakan infrastruktur jalan masih belum memadai, di mana jalan penghubung antara kabupaten ke kabupaten lain di Kaltara masih sulit dilalui.
Misalnya dari Malinau ke Krayan, ini masih menggunakan jalan yang begitu tidak layak pakai, sehingga sangat menyulitkan kita melakukan perjalanan ke daerah perbatasan Krayan,” tuturnya.
Apalagi sebagian masyarakat di Krayan sangat tergantung dengan persediaan perekonomian sembilan bahan pokok (sembako) dari negara tetangga Malaysia. Karena itu, seperti pada saat pandemi Coronavirus Disease (Covid-19), Malaysia menutup akses keluar masuk orang dan barang.
“Nah seperti pengalaman saat ini di mana pandemi Covid-19, daerah Malaysia sudah tutup, jadi begitu luar biasa penderitaan rakyat di daerah pedalaman dan perbatasan,” bebernya.
Oleh sebab itu, pihaknya sangat berharap besar Kaltara terjadi perubahan dan infrastruktur jalan penghubung ke Krayan hingga ke Malinau dan kabupaten/kota lainnya bisa diakses dengan baik, sehingga perekonomian masyarakat terbantu, bahkan kesehatan serta pendidikan juga.
Infrastruktur jalan, jembatan, komunikasi dan sebagainya sudah masuk dalam rencana kerja dan program pembangunan ZIYAP, sehingga diyakini pasangan ini bisa mewujudkannya.
“Dan (infrastruktur jalan Krayan-Malinau) ini juga sudah tercantum dalam program kerja bapak dan kami sudah tidak mau menunggu janji-janji seperti pemimpin sebelumnya katanya dalam beberapa tahun lagi bis sudah bisa berjalan di perbatasan, sampai saat ini janji itu belum terealisasi,” kesalnya.
“Dan kami berkeyakinan bahwa pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur ZIYAP ini yang paling cocok, yang paling pas di hati rakyat di Kaltara.” pungkasnya. (adv)