KAYANTARA.COM, MALINAU – Pelaksana tugas (Plt) Bupati Malinau Dr.Topan Amrullah mengharapkan peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) harus lebih optimal dalam mewujudkan kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Malinau.
Topan menerangkan upaya ini sangatlah mendasar. Salah untuk satunya mendapatkan bantuan dana operasional baik dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
“Untuk Pemkab Malinau sendiri, sejak berdirinya FKUB ini ada bantuan. Akan tetapi tidak begitu banyak. Mengingat keterbatasan anggaran, apalagi sejak 2016 hingga sekarang anggaran baik dari pemerintah daerah provinsi dan pusat itu mengalami penurunan,” ungkapnya.
Bantuan dana hibah semua ada termasuk FKUB ini. Hanya saja, di tengah masa pandemi Covid-19 dengan adanya refocusing anggaran menkjadikan alokasi yang tersedia belum maksimal diberikan.
“Namun untuk di tahun 2021 nanti tentu bisa akan diberikan lagi untuk anggaran FKUB maupun ormas lainnya,” jelasnya.
Selain berkaitan dengan anggaran, lanjut Topan mengatakan semua stakeholder baik itu pemerintah daerah maupun instansi vertikal agar dapat mensupport dan memback up peranan dari FKUB ini.
“Jadi memang perlu adanya sinergitas antara FKUB dengan seluruh komponen baik pemerintah daerah maupun vertikal. Sehingga bisa lebih maksimal dan optimal dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama,” katanya.
Hal yang terpenting, lanjut dia, sinergitas FKUB kepada pemerintah dalam menyampaikan program unggulan kepada masyarakat Malinau. Misalnya program RT bersih tersebut.
“RT Bersih ini bisa menjadi peran dari FKUB untuk disampaikan ke tengah masyarakat. Jadi Bersih itu tidak hanya bersifat fisik tetapi bersifat mental spritural. Terutama di lingkungan RT. sehingga diharapkan tidak ada lagi moral yang bejat, tidak ada lagi perjudian, tidak ada lagi peredaran moral, tidak ada tindakan asulisa dan peredaran narkoba,” jelasnya.
Dengan begitu, kata Topan, peran-peran FKUB ini memang harus terus digalakkan dengan bersinergi pemerintah daerah dan organisasi lainnya. “Artinya sinergitas dengan program pemerintah daerah itu,” katanya.
Dia juga menegaskan ada tidaknya bantuan yang disalurkan peran daripada FKUB sangat penting ditengah masyarakat. Terutama lagi, ditengah-tengah masa pandemi Covid-19 ini. “FKUB juga harus dapat menggalakkan protokol kesehatan dan harus digaungkan mulai dari mimbar agama seperti pertemuan pengajian, ibadah dan lain sebagainya,” jelasnya.
Sementara Ketua FKUB Malinau Wesly Lufung mengatakan apa yang telah menjadi program yang ada tentu tetap dilaksanakan. “Karena kami sebagai FKUB tentu meningkatkan penguatan kerukunan umat beragama di malinau. Sebab itu, kami di dalam dialog atau diskusi sempat mengharapkan adanya bantuan anggaran operasional sebagai penopang untuk bergerak ke tengah masyarakat,” katanya.
Wesly berharap kepada pemerintah daerah agar dapat megnalokasikan anggaran kepada FKUB agar peran FKUB dapat lebih ditingkatkan lagi. “Meskipun kita memiliki program yang sama. tapi ketika tidak ada dukungan operasional, tentu tidak bisa jalan juga. Sebab itu, melalui optimalisasi ini, harapannya itu,” katanya.
Lanjut Wesly, untuk di kerukunan umat beragama di malinau selama masih aman. Hal itu, seluruh tokoh agama yang ada di malinau saling menjaga dan memelihara agar tidak terjadinya suatu persoalan.
“Jadi kita terus menjaganya jangan sampai ada orang yang memprovakator sehingga menicptakan konfilik. Dan kami FKUB terus berupaya menjaganya mulai dari mensosialisaikan dan mengimbau ke setiap tempat-tempat ibadah dalam menjaga kerukunan umat beragama di Malinau,” pungkasnya. (adv/eby)