KAYANTARA.COM, MALINAU – Calon Wakil Gubernuri Kalimantan Utara (Kaltara) nomor urut 3, Dr. Yansen TP, M.Si mengaku bersyukur diajak menjadi pendamping Calon Gubernur (Cagub) Drs. H. Zainal A. Paliwang, SH, M.Hum dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak Tahun 2020.
Sebab, sebelum mereka resmi bersama-sama maju untuk berpasangan, Yansen sempat menanyakan kepada Zainal apa yang harus dibuat untuk Kaltara ketika menjadi pasangan gubernur dan wakil gubernur Kaltara.
“Saya syukuri ketika Bapak Zainal mengajak saya untuk berpasangan, saya tanya kepada beliau apa yang kita harus buat ketika kita berpasangan menjadi gubernur dan wakil gubernur. Beliau katakan dengan saya, kita bangun rakyat Kaltara, kita bangun seperti bapak membangun Malinau, membangun desa,” ujar Yansen TP dalam sebuah kesempatan pada kampanye tatap muka dan dialog pasangan Zainal-Yansen.
Jadi oleh sebab itu, kata Bupati Malinau dua periode ini, dirinya tertarik ketika mantan Wakapolda Kaltara itu mengajak dirinya membangun Kaltara, membangun desa yang artinya membangun rakyatnya.
“Ini tidak sederhana walaupun orang tidak suka dan tidak populer yang namanya membangun desa,” ungkap pria yang punya singkatan nama YTP ini.
Namun, lanjutnya, walaupun dianggap tidak populer, pola pembangunan dengan membangun desa bisa menjawab kebutuhan rakyat. Karena rakyatlah yang menjadi pelaku utama pembangunan. Terlebih, sebut dia, desa-desa tersebar di wilayah Kaltara yang sangat luas, yaitu 73 ribu kilometer persegi luasnya atau satu setengah kali Pulau Jawa.
Yansen mencontohkan, Kabupaten Malinau luasnya setengah dari luas Kaltara, yaitu 52 persen wilayah Kaltara adalah wilayah Malinau dan luas sekali.
Dengan seluas itu, agar semua masyarakat sampai ke desa-desa merasakan pembangunan, maka pemerintah dan masyarakat desa diberikan kepercayaan, kewenangan dan dana untuk mengelola sendiri membangun desa masing-masing.
“Bayangkan wilayah yang luas tersebar desa-desa di wilayah Kaltara ini mungkin gak dibangun dengan cara yang tidak menjangkau rakyatnya. Seperti yang kita rasakan hari ini,” ungkapnya karena dirinya tahu, sebab sudah mengunjungi desa-desa yang ada di pedalaman dan perbatasan di luar Kabupaten Malinau.
Jangankan yang di wilayah perbatasan dan pedalaman yang cukup jauh dari ibu kota provinsi, yang di dekat ibu kota pun banyak yang terabaikan dan tak tersentuh.
“Kita tidak memojokan, kita tidak menjelekan, kita tidak menceritakan hal-hal yang berkaitan kelemahan orang, tapi pada akhirnya kalau kita ingin memilih, tentu kita harus tahu kelebihan dan kekurangannya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, pasangan Zainal-Yansen berkomitmen membangun desa dan menata kota. Mereka ingin kabupaten/kota menjadi pilar pembangunan provinsi. (adv)