KAYANTARA.COM, MALINAU – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Malinau mengklaim pelayanan kependudukan menuju akhir tahun 2020 telah mencapai 95 persen dari target yang ditentukan.
“Target kami sudah di atas 95 persen. Karena selama satu tahun ini kita sudah melakukan pelayanan kependudukan sekitar 1.500 lebih,” ujar Pjs Kepala Disdukcapil Malinau Wesly Ding saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (13/11).
Pencapaian ini tidak hanya dilakukan dalam pelayanan di jam hari kerja saja yang dilaksanakan selama ini. Namun pihaknya juga melaksanakan pelayanan jemput bola langsung ke setiap kecamatan-kecamatan terutama di wilayah pedalaman dan perbatasan.
“Dengan demikian, target kita juga terpenuhi meski tidak akan mencapai 100 persen. Mengingat keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia kita,” ungkapnya.
Terlebih lagi, lanjut dia, di tengah-tengah pandemic Covid-19 ini pihaknya juga terus memberikan pelayanan kependudukan tersebut. Dengan mentaati protokol kesehatan.
“Jadi kita mengacu sesuai dengan SOP. Dimana, bagi masyarakat yang ingin mengurus administrasi kependudukannya diwajibkan menggunakan masker, pengecekan suhu tubuh. Baru dilayani, demikian juga di pedalaman dan perbatasan,” jelas dia.
Pelayanan administrasi kependudukan ini, kata Wesly, tentu terus di update dengan data yang telah ada. Apabila ada masyarakat yang belum melakukan perekaman e-KTP tentu terlihat dari data tersebut.
“Dari sistem itu kita mengetahui apabila ada anak yang sudah beranjak 17 tahun akan terlihat. Jadi informasi dan sistem jemput bola tentu sangat efektif,” katanya.
Dalam pelayanan jemput bola ini sendiri, lanjut Wesly mengatakan ada di beberapa kecamatan diantaranya Kecamatan Sungai Boh, Kayan Hulu. “Nah rencana dalam waktu dekat ini juga kita akan menyasar ke kecamatan kayan selatan dan malinau selatan nantinya,” ungkapnya.
Apalagi di Kecamatan Malinau Selatan ini, menurut dia, berdasarkan angka yang ada terbilang cukup tinggi yang belum melakukan perekaman e-KTP tersebut.
“Karena itu dalam waktu dekat akan kita tuntaskan. Sebenarnya di wilayah perkotaan seperti Malinau Kota dan Malinau Utara juga ada, tetapi itu kan dekat sehingga bisa saja. tetapi akses yang jauh tentu
menjadi diprioritaskan lagi,” katanya.
Dalam pelayanan jemput bola ini, Wesly mengatakan akan dilanjutkan pada tahun 2021 mendatang. Terlebih lagi, sudah mengusulkan anggaran yang fokus pada pelayanan jemput bola ini.
“Mengingat memang kondisi wilayah Malinau cukup luas terlebih lagi dari segi transportasi dan medan cukup jauh. Sehingga memang membutuhkan anggaran yang besar,” katanya.
Diakuinya, sistem pelayanan jemput bola yang dilaksanakan pihaknya masih menggunkan metode offline. Sebab, apabila menggunakan secara online belum bisa optimal.
“Karena kita membutuhkan dukunganjaringan untuk mencetaknya. Tapi karena jaringan yang tidak stabil sehingga mempersulit mencetaknya. Jadi selama pelayanan jemput bola dilakukan kita hanya merekam dan menyimpan datanya. Lalu dibawa ke malinau, secerapatnya dicetak dan dikirimkan kembali,” pungkasnya. (adv/eby)