Pemkab Malinau Gelar Ramah Tamah dengan Pangdam II Sriwijaya

KAYANTARA.COM, MALINAU – Pemerintah Kabupaten Malinau menggelar ramah tamah bersama Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi beserta rombongan di Guest House, Bupati Malinau pada Selasa (17/11) malam.

Dalam ramah tamah sekaligus silahturahmi dengan Plt Bupati Malinau Dr.Topan Amrullah, juga hadir Sekretaris Daerah Dr.Ernes Silvanus, tokoh agama hingga kepala desa.

Dalam sambutannya, Topan mengaku sangat berterima kasih atas kedatangan dan kunjungan kerja yang dilaksanakan oleh Pangdam II Sriwijaya ke wilayah perbatasan yakni Kecamatan Pujungan kemarin sore.

“Tentu kami sangat berterima kasih. Apalagi, Pangdam II Sriwijaya TNI Agus Suhardi yang pertama kali datang ke bumi intimung ini,” ucapnya.

Topan mengatakan, meski dari secara garis besar wilayah Pangdam II Sriwijaya bukan menjadi wilayah konektivitasnya. Akan tetapi, penempatan prajurit yang sedang menjaga di wilayah perbatasan Kalimantan khususnya Kabupaten Malinau, tentu memiliki nilai tersendiri.

“Artinya dengan adanya kunjungan ini tentu menjadi support dan motivasi bagi kami. Paling tidak informasi tentang Malinau ini bisa sampai ke Sumatera,” ujarnya.

Sementara Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi merasa tersanjung atas sambutan hangat yang telah diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Malinau semenjak menginjak bumi intimung.

“Kami merasa sangat tersanjung atas sambutan yang diberikan. Mudah-mudahan ramah tamah ini akan menambah ikatan silahturahmi kita bersama,” ungkapnya.

Dia mengatakan, Silahturahmi harus tetap terjaga. Apabila ada yang berkenan ke Palembang atau sumatera, tentu pihaknya juga akan memberikan balasan sambutan yang hangat.

“Jika ada yang berkenan ke Palembang tentu kami akan membalas kebaikan yang telah diberikan,” katanya.

Dalam kunker di wilayah Kecamatan Pujungan, Agus mengatakan sempat berkomunikasi dengan masyarakat.

Dimana, menyampaikan beberapa hal yang mungkin bisa ditindaklanjuti ke depannya.

“Salah satunya diantaranya mohon untuk pemecahan batu di sungai. Karena memang sarana transportasi yang diandalkan adalah sungai. Jadi titik rawan itu, mungkin kurang lebar sehingga bisa menjadi prioritas program tahun ke depan,” pungkasnya. (adv/eby)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here